Empat Pengungsi Rohingya Berenang ke Darat, Kapal Sudah Ditarik ke Laut

Keempat pria ini meloncat ke laut di tengah upaya petugas dan warga setempat menarik kapal yang membawa pengungsi itu ke tengah laut.

Editor: zainalarifin
PROHABA.CO/YUSMANDIN IDRIS
Dua dari empat pengungsi Rohingya yang berenang ke pantai Jangka, Kamis (16/11/2023) memohon belas kasihan warga untuk mengizinkan kapal yang membawa pengungsi Rohingya mendarat. Tapi permohonan ini ditolak oleh warga karena pengalaman buruk yang terjadi selama ini. 

Setelah pembicaraan tersebut, Faisal meminta perangkat desa untuk memenuhi permintaan mereka.

Namun kepala desa atas nama masyarakat tetap menolak para pengungsi ini mendarat.

Di laut, upaya menarik boat ke laut lepas mulai membuahkan hasil setelah warga setempat mengerahkan satu boat lainnya untuk membantu.

Boat yang membawa ratusan pengungsi Rohingya mencoba mendarat di pantai Jangka, Kabupaten Bireuen, Kamis (16/11/2023), namun ditolak oleh warga setempat.
Boat yang membawa ratusan pengungsi Rohingya mencoba mendarat di pantai Jangka, Kabupaten Bireuen, Kamis (16/11/2023), namun ditolak oleh warga setempat. (PROHABA.CO/YUSMANDIN IDRIS)

Hingga berita ini ditulis, kapal yang membawa para pengungsi Rohingya ini sudah semakin menjauh dari pantai Jangka Bireuen.

“Menurut keterangan warga, keempat pria yang berenang ke pantai ini akan diantar kembali ke kapal dengan menggunakan boat nelayan,” kata Yusmandin, wartawan Serambi yang dihubungi dari studio Serambinews.com di Banda Aceh, beberapa saat tadi.

Warga setempat juga kembali mengumpulkan sumbangan untuk membeli berbagai kebutuhan seperti air mineral, mi instans, hingga nasi bungkus untuk diantar ke kapal pengungsi, bersamaan dengan keempat pria itu.

Dibuang ke Laut

Sebelumnya, warga juga sudah mengirimkan bantuan beras, mi instan, dan minuman ke kapal yang membawa para pengungsi Rohingya itu.

Bantuan ini diantar oleh anggota Polsek Jangka bersama sejumlah warga kepada para pengungsi Rohingya yang masih berada di kapal, berjarak sekira 100 meter dari pantai.

Tapi sayangnya, bantuan sembako yang dikumpulkan susah payah oleh warga ini malah dibuang ke laut oleh para pengungsi Rohingnya.

Mereka tetap meminta untuk mendarat.

“Tadi ada warga membantu sembako maupun mie instan, setiba di sana langsung dibuang  ke laut,” kata Mukhtar, Keuchik Kuala Pawon, Jangka Bireuen, kepada Serambinews.com/Prohaba.co di lokasi.

"Bantuan walaupun sudah terendam air asin kami ambil kembali," ujarnya.

Hingga pukul 11.00 WIB, perangkat desa maupun masyarakat tetap menolak mereka untuk mendarat.

Para pengungsi itu hanya dibolehkan mendarat dengan catatan, mereka langsung dibawa ke luar Jangka apakah ke Bireuen atau ke provinsi.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved