Harga Minyak Dunia
Sempat Menurun, Harga Minyak Mentah Naik Saat OPEC+ Berencana Kembali Pangkas Pasokan
Namun, pada Senin (20/11/2023) minyak mentah berjangka Brent naik 11 sen, atau 0,1 persen menjadi 80,72 dolar AS per barel.
Penulis: Rizka Amanda | Editor: Jamaluddin
Hal tersebut dilakukan di tengah ekspektasi OPEC+ yang memperdalam pengurangan pasokan untuk menopang harga karena berkurangnya kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah yang disebabkan oleh konflik Israel-Hamas.
PROHABA.CO - Harga minyak mentah dunia terkini bak pedang bermata dua bagi Indonesia.
Harga minyak mentah naik di sesi perdagangan pada Senin (20/11/2023) saat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC+) mempertimbangkan pemangkana pasokan.
Dilansir dari Tribunbisnis, harga minyak mentah naik menjadi lebih tinggi.
Hal tersebut dilakukan di tengah ekspektasi OPEC+ yang memperdalam pengurangan pasokan untuk menopang harga karena berkurangnya kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah yang disebabkan oleh konflik Israel-Hamas.
Berikut merupakan harga terbaru minyak dunia setelah mengalami kenaikan:
Pada Senin (13/11/2023) harganya tercatat sebesar 82,52 dolar AS per barel, turun menjadi 82,47 dolar AS per barel pada Selasa (14/11/2023).
Angkanya kemudian turun menjadi 81,18 dolar AS per barel pada Rabu (15/11/2023).
Kemudian, anjlok menjadi 77,42 dolar AS per barel pada Kamis (16/11/2023).
Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka juga menguat 0,56 persen pada Jumat (17/11/2023) yang menjadi 73,56 dolar AS per barel.
Namun, pada Senin (20/11/2023), minyak mentah berjangka Brent naik 11 sen, atau 0,1 persen menjadi 80,72 dolar AS per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 8 sen menjadi 75,97 dolar AS per barel.
“Model statistik kami mengenai keputusan OPEC+ menunjukkan bahwa pemotongan yang lebih besar tidak boleh dikesampingkan, mengingat penurunan posisi spekulatif dan rentang waktu, serta persediaan yang lebih tinggi dari perkiraan,” kata analis, Goldman Sachs, dalam sebuah catatan.
Pernyataan tersebut mengacu pada keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Termasuk Rusia atau OPEC+ yang sedang mempertimbangkan melakukan pengurangan pasokan minyak tambahan ketika melakukan pertemuan pada akhir pekan ini.
Sementara itu, Analis IG Group, Tony Sycamore, mengatakan harga WTI mungkin naik menuju 80 dolar AS per barel karena kemungkinan bahwa OPEC+ akan mengumumkan pengurangan yang lebih besar pada pertemuan mendatang, meskipun penurunan di bawah 72 dolar AS akan mendorong pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis AS.
Resep Ayam Goreng Kalasan Anti Gagal, Ayo Dicoba Sajikan yang Berbeda |
![]() |
---|
Netanyahu Makin Terpojok, Singapura Ancam Sanksi Israel Bila Lanjutkan Genosida |
![]() |
---|
Guru SMPN 2 Jeumpa Bireuen Dilatih Penyusunan E-LKPD Interaktif Berbasis STEAM |
![]() |
---|
Persiraja Kalah Lagi, Nazaruddin Dekgam: Di Meuen Bola Lagee Hana Ta Bayeu Gaji, Ini Respons Netizen |
![]() |
---|
Bank Aceh Nyatakan Kesiapannya Dukung Program Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.