Konflik Palestina VS Israel
Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Dua Hari
Jeda kemanusiaan tersebut diperpanjang beberapa jam sebelum gencatan senjata yang sebelumnya disepakati selama 4 hari lamanya berakhir.
Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: zainalarifin
Hal tersebut merupakan hasil dari negosiasi paralel yang dipimpin oleh Qatar.
Semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel terus-menerus membom tanpa henti wilayah Gaza dan menyebabkan korban jiwa sebanyak hampir 15.000 orang lebih 6000 diantaranya adalah anak-anak, kata pejabat Palestina.
Nida Ibrahim dari Aljazeera melaporkan dari Ramallah , keluarga-keluarga di seluruh wilayah Palestina yang diduduki akan merasa lega dengan perpanjangan gencatan senjata tersebut.
Baca juga: Detik-detik Akhir Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sebelum Diambil Alih Secara Paksa Oleh Israel
Baca juga: Joe Biden Berharap Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang, 24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama
Baca juga: Tentara Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa di Gaza
"Ini adalah su,mber bantuan bagi banyak keluarga, tidak hanya keluarga para tahanan, tetapi juga orang-orang lain di Tepi Barat yang diduduki yang menyaksikan gambar-gambar horor dari Jalur Gaza yang terkepung.
“Kami tidak hanya mengacu pada pembunuhan dan anak-anak yang kehilangan nyawa, tetapi juga pada orang-orang yang mengungsi, mereka yang terluka, mereka yang kelaparan dan berada dalam situasi yang sangat sulit,” kata Nida Ibrahim.
Gedung Putih menyambut baik perpanjangan gencatan senjata dan berharap warga Amerika akan menjadi salah satu tawanan yang akan dibebaskan pada tahap pertukaran berikutnya.
Delapan hingga sembilan warga AS diyakini masih termasuk di antara mereka yang ditahan.
Sekjen PBB juga memuji perpanjangan waktu dua hari tersebut sebagai “secercah harapan dan rasa kemanusiaan” namun memperingatkan bahwa hal tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bantuan warga Palestina di Jalur Gaza.
“Saya sangat berharap bahwa hal ini akan memungkinkan kita untuk meningkatkan lebih banyak lagi bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza yang sangat menderita mengingat bahwa bahkan dengan jumlah waktu tambahan tersebut, tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan dramatis para pengungsi,” kata Guterres kepada wartawan.
Perpanjangan ini diumumkan ketika Hamas mengatakan mereka telah menerima daftar nama-nama tahanan yang akan dibebaskan pada Senin malam sebagai imbalan atas tawanan Israel, kata kelompok itu melalui saluran Telegramnya.
Daftar tersebut mencakup tiga tahanan perempuan dan 30 anak lainnya.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah memberi tahu keluarga tentang identitas para tawanan yang akan dibebaskan pada Senin (27/11/2023).
(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News.
Lebih 50 Kapal dari 44 Negara Menuju ke Gaza, Cucu Nelson Mandela Ikut Ambil Bagian |
![]() |
---|
Badai Pasir dan Kebakaran Landa Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok |
![]() |
---|
Kebakaran Hutan Hebat di Israel, Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Israel Melakukan Pengusiran Paksa, Warga Pengungsi Di Tepi Barat Menghadapi Ketidakjelasan kehidupan |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.