Konflik Satwa dengan Manusia

Lima Tahun Terakhir, Terdapat 787 Insiden Konflik Manusia dan Satwa Dilindungi di Aceh

Diketahui bahwa interaksi antara manusia dan harimau Sumatera paling sering terjadi di Aceh Selatan, dengan catatan sebanyak 38 insiden

Penulis: Muhammad Aulia Ichsan | Editor: Muliadi Gani
Dok BKSDA Aceh
ILUSTRASI - Kawanan gajah liar berkeliaran di kebun warga di Pidie. 

PROHABA.CO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Aceh mencatat sebanyak 787 kejadian ketegangan antara manusia dan satwa liar yang dilindungi seperti gajah, harimau, dan orangutan Sumatera dari tahun 2019 hingga Oktober 2023.

“Data ini berasal dari catatan BKSDA Aceh, namun ada kemungkinan kejadian lain yang tidak terdokumentasikan karena sebagian masyarakat telah mampu menangani situasi tersebut sendiri tanpa melaporkannya kepada BKSDA,” ungkap Gunawan Alza, Kepala BKSDA Aceh, di Banda Aceh pada hari Rabu (29/11/2023).

Gunawan menekankan bahwa gajah Sumatera mendominasi interaksi negatif antara manusia dan satwa liar yang tercatat dalam lima tahun terakhir, mencapai total 583 kejadian.

Perincian jumlah kejadian adalah sebagai berikut: terdapat 106 kejadian pada tahun 2019, 111 kejadian pada tahun 2020, 145 kejadian pada tahun 2021, 136 kejadian pada tahun 2022, dan 85 kejadian dari bulan Januari hingga Oktober 2023.

''Paling banyak terjadi di Pidie ada 145 kejadian, disusul Aceh Jaya 86, Aceh Timur 67, Aceh Barat 33, Bener Meriah 30, dan Aceh Selatan 27 kejadian," ujar dia, seperti dikutip Kompas.com

Baca juga: Harimau Penerkam Warga Kluet Tengah Masuk Perangkap BKSDA Aceh

BKSDA juga mencatat adanya 113 insiden ketegangan antara manusia dan harimau Sumatera. Perincian kejadian tersebut meliputi sembilan insiden pada tahun 2019, 39 insiden pada 2020, 33 insiden pada 2021, 20 insiden pada tahun 2022, dan 12 insiden dari Januari hingga Oktober 2023.

Diketahui bahwa interaksi antara manusia dan harimau Sumatera paling sering terjadi di Aceh Selatan, dengan catatan sebanyak 38 insiden, diikuti oleh 14 insiden di Aceh Timur, dan 10 insiden di Subulussalam.

"Kalau kita lihat dari data memang tinggi di Aceh Selatan, apalagi sering akhir-akhir ini terdengar kabar kemunculan harimau di pinggir jalan, sebenarnya itu kebiasaan harimau betina yang sedang beranak untuk menghindari harimau jantan," kata dia.

Selanjutnya, interaksi negatif antara manusia dan orangutan juga tercatat terjadi di Aceh, dengan jumlah 91 kejadian dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Adapun rinciannya adalah 29 kejadian pada tahun 2019, 23 kejadian pada tahun 2020, 22 kejadian pada 2021, delapan kejadian pada 2022, dan sembilan kejadian dari bulan Januari hingga Oktober 2023.

Baca juga: Polisi Ringkus Pelaku Perdagangan Satwa Dilindungi

Baca juga: Apa Yang Terjadi Jika Minum Air Putih Secara Berlebihan?

Wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi adalah Aceh Selatan, mencapai 35 kejadian, diikuti oleh 28 kejadian di Subulussalam, 12 kejadian di Aceh Tamiang, dan 10 kejadian di Aceh Tenggara.

Dalam konteks ini, Gunawan menjelaskan bahwa BKSDA Aceh telah mengimplementasikan sejumlah upaya untuk mengurangi konflik antara manusia dan satwa yang dilindungi. S

Salah satunya adalah pemasangan kalung GPS Collar sebagai sistem peringatan dini (early warning system) pada 18 perwakilan kelompok gajah liar.

Namun, sejak bulan Juni 2023, kalung GPS Collar yang telah dipasang terpaksa dilepas kembali. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lintasan satelit yang meliputi wilayah Indonesia pada sistem GPS yang digunakan. Akibatnya, satwa-satwa tersebut harus menggunakan versi terbaru dari GPS Collar.

"Saat ini kita sedang membeli beberapa GPS lagi untuk memantau pergerakan gajah agar tidak terjadi interaksi negatif," kata Gunawan.

(Penulis adalah mahasiswa Internship dari Universitas Malikussaleh Aceh Utara)

 

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Rusia Serukan Israel dan Palestina Lakukan Gencatan Senjata

Baca juga: Kenali Gejala serta Perbedaan Kelenjar Tiroid dan Getah Bening, Simak Penjelasan Dari Dr. Caryn

Baca juga: Polda Sumut Gagalkan Perdagangan Hewan Dilindungi, Polisi Tangkap Pelaku

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved