Konflik Palestina vs Israel
PRCS: 50 Truk Bantuan Kemanusian Berhasil Masuk Melalui Rafah Disaat Gencatan Senjata Berakhir
Sebelumnya pada Jumat (1/12/2023) lalu truk-truk tersebut tertahan ketika militer Israel kembali mengebom sasaran-sasaran Gaza.
Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Muliadi Gani
PRCS: 50 Truk Bantuan Kemanusian Berhasil Masuk Melalui Rafah Disaat Gencatan Senjata Berakhir
PROHABA.CO, YERUSALEM - Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan berhasil memasuki Jalur Gaza meski sempat tertahan satu hari di perbatasan Rafah.
Melansir dari Aljazeera pada Senin (4/12/2023), "Kru Bulan Sabit Merah Palestina kini telah menerima truk bantuan melalui penyeberngan Rafah dari mitra kami di Bulan Sabit Merah Mesir," kata pihak PRCS yang mengkonfirmasi dalam sebuah postinan di X/Twitter pada Sabtu (2/12/2023).
Sebanyak 50 truk bantuan yang berisi makanan, air, bantuan, pasokan medis, dan obat-obatan berhasil menyeberang, kata pihak PRCS.

Sebelumnya pada Jumat (1/12/2023) lalu truk-truk tersebut tertahan ketika militer Israel kembali mengebom sasaran-sasaran Gaza serta menyebabkan korban jiwa di kalangan warga sipil Gaza.
Tidak ada konvoi bantuan atau pengiriman bahan bakar yang memasuki Gaza sejak pukul 18.00 (16:00 GMT) pada Jumat (1/12/2023) dan konvoi bantuan yang siap memasuki Gaza tetap berada di sisi perbatasan Mesir , menurut PBB.
Sebelum gencatan senjata yang diberlakukan delapan hari lalu, kurang dari 100 truk melewati Gaza setiap hari.
Sekitar 200 truk masuk setiap hari selama gencatan senjata berlangsung.
Baca juga: Qatar Minta Dilakukan Penyelidikan Internasional Terhadap Kejahatan Israel di Gaza
Jumlah tersebut dibandingkan dengan 500 truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza setiap hari sebelum perang dimulai pada tanggal 7 Oktober, menurut PBB, yang mengatakan aliran bantuan saat ini tidak sebanding dengan kebutuhan warga sipil di Gaza.
Kesulitan utama untuk memasukkan truk ke dalam Gaza terletak pada pos pemeriksaan Israel yang telah didirikan sebagai bagian dari sistem sejak 21 Oktober, ketika pengiriman pertolongan pertama mulai diizinkan masuk.
Sistem ini memungkinkan Israel dengan susah payah memeriksa setiap truk untuk meredakan kekhawatiran bahwa bantuan kemanusiaan akan sampai ke tangan Hamas.
Peraturan ini mewajibkan pengemudi untuk melakukan perjalanan pulang pergi lebih dari 80 km (50 mil) dari Rafah ke persimpangan di perbatasan Mesir dengan Israel dan sebaliknya, yang telah menyebabkan kemacetan yang signifikan.
Di sana, truk-truk tersebut dipindai secara menyeluruh dan digeledah untuk mencari apa pun yang dianggap Israel tidak layak untuk memasuki Gaza, termasuk pisau dapur kecil.
Hisham Mhanna dari Komite Palang Merah Internasional mengatakan kepada Aljazeera pada Sabtu (2/12/2023) bahwa pertempuran yang terus berlanjut di Gaza telah mempersulit lembaga bantuan untuk beroperasi.
“Harus ada gencatan senjata yang menyeluruh sehingga bantuan kemanusiaan dapat membantu meringankan, meski sedikit, penderitaan warga sipil,” katanya seraya menambahkan bahwa upaya politik diperlukan untuk memastikan keruntuhan sektor kemanusiaan di Gaza dapat dicegah.
PBB telah melobi Israel untuk membuka penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di dekat Rafah yang dulunya digunakan untuk menangani barang dalam jumlah besar sebelum perang, namun Israel menolak.
Baca juga: Sebanyak 180 Orang Meninggal Dunia Akibat Serangan Bom Israel di Jalur Gaza
“Operasi kemanusiaan di Gaza sebagian besar telah terhenti, kecuali layanan di tempat penampungan dan terbatasnya distribusi tepung di wilayah selatan Wadi Gaza,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam laporan terbarunya hari Sabtu (2/12/2023).
“Evakuasi orang-orang yang terluka dan berkewarganegaraan ganda ke Mesir, dan kembalinya warga Gaza yang terdampar di Mesir, juga terhenti.”
Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa jumlah warga Palestina yang terbunuh akibat serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 15.207 orang, mayoritas dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober.
Lebih dari 40.000 orang terluka dalam serangan itu, katanya, dan banyak dari mereka akan meninggal setiap hari karena kurangnya pilihan perawatan di rumah sakit Gaza.
(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)
Baca juga: Gencatan Senjata Diperpanjang, Investigasi: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza untuk Tekan Hamas
Baca juga: Cabut Laporan Penganiayaan, Rinoa Aurora Sebut Leon Dozan Kapok di Penjara, Sepakat Berdamai
Update berita lainnya di PROHABA.CO dan Google News.
Prohaba.co
update perang palestina
konflik Israel-Palestina
Rakyat Palestina
Palestina
Truk Bantuan Untuk Palestina
PRCS
Lebih 50 Kapal dari 44 Negara Menuju ke Gaza, Cucu Nelson Mandela Ikut Ambil Bagian |
![]() |
---|
Badai Pasir dan Kebakaran Landa Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok |
![]() |
---|
Kebakaran Hutan Hebat di Israel, Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Israel Melakukan Pengusiran Paksa, Warga Pengungsi Di Tepi Barat Menghadapi Ketidakjelasan kehidupan |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.