Konflik Palestina vs Israel

Dewan Keamanan PBB Sahkan Resolusi Peningkatan Pengiriman Bantuan Untuk Gaza yang Terkepung

Isi dari resolusi tersebut adalah seruan langkah-langkah untuk menciptakan kondisi bagi penghentian permusuhan yang berkelanjutan.

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Muliadi Gani
Alexandros Michailidis / Shutterstock.com
Ilustrasi PBB 

Sebelum pemungutan suara, Rusia mengusulkan amandemen yang memperkuat pernyataan seputar gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa rancangan resolusi tersebut telah “dikebiri” oleh AS.

Baca juga: 192.000 Pekerjaan Hilang Sejak Pecah Perang 7 Oktober Lalu, ILO: Gaza Akan Alami Kemiskinan Panjang

“Dengan menandatangani perjanjian ini, dewan tersebut pada dasarnya memberikan kebebasan bergerak sepenuhnya kepada angkatan bersenjata Israel untuk melakukan pembersihan lebih lanjut di Jalur Gaza,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia kepada dewan tersebut sebelum pemungutan suara.

Thomas-Greenfield menuduh rekannya dari Rusia munafik, merujuk pada invasi destruktif Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Namun AS menghadapi tuduhan standar ganda atas sikapnya terhadap Gaza, dengan para kritikus mengatakan bahwa AS telah berbulan-bulan mencela Rusia atas pelanggaran hukum internasional di Ukraina sambil memberikan senjata dan dukungan diplomatik kepada Israel, bahkan ketika mereka menghadapi hal serupa.

AS memveto resolusi DK PBB yang menyerukan gencatan senjata awal bulan ini, dan merupakan salah satu dari sedikit suara yang berbeda pendapat ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata dengan selisih yang sangat besar pada minggu lalu.

“Sebagian besar anggota Dewan Keamanan, dan anggota Majelis Umum, semuanya menginginkan gencatan senjata, penghentian total pemboman di Gaza, untuk memfasilitasi bantuan,” koresponden Aljazeera Gabriel Elizondo melaporkan dari markas besar PBB.

Baca juga: RS Indonesia Gaza Diduduki IDF: Dibombardir Israel dan Dituding Jadi Markas Hamas

Awal pekan ini, PBB menyerukan penyelidikan atas tuduhan pembunuhan warga Palestina tak bersenjata oleh pasukan Israel di Jalur Gaza, dan rumah sakit, sekolah PBB, pekerja medis, masjid, dan gereja juga menjadi sasarannya.

Israel mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk membubarkan Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang menguasai Gaza dan melancarkan serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, sebagian besar warga sipil, dan menawan lebih dari 240 orang .

Lebih dari 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejak pertempuran ini dimulai.

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)

Update berita lainnya di PROHABA.CO dan Google News.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved