Konflik Palestina vs Israel
192.000 Pekerjaan Hilang Sejak Pecah Perang 7 Oktober Lalu, ILO: Gaza Akan Alami Kemiskinan Panjang
Tingkat pengangguran di Jalur Gaza kini melebihi tiga perempat angkatan kerja, dan sekitar sepertiga angkatan kerja di Tepi Barat adalah pengangguran.
Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Muliadi Gani
Tingkat Pengangguran Di Gaza Mencapai 66 persen, Wakil Direktur ILO: Gaza Akan Alami Kemiskinan Panjang
PROHABA.CO, YERUSALEM - Kantor statistik Palestina dan Organisai Buruh Internasional (ILO) menyebutkan bahwa hampir 66 persen pekerjaan hilang di Jalur Gaza yang terkepung sejak perang antara Pejuang Hamas-Israel 7 Oktober lalu.
Melansir dari Aljazeera pada Kamis (21/12/2023), jumlah lapangan perkerjaan di Gaza telah berkurang sebanyak dua pertiga atau setara dengan 192.000 pekerjaan hilang sejak pecah perang 7 Oktober lalu kata ILO dan Pusat Statistik Palestina (PCBS) pada hari Rabu (20/12/2023).
Hilangnya pasar kerja di Gaza semakin memperburuk kondisi para warga yang ada di wilayah tersebut dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat tak layak huni, kata laporan tersebut.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa tingkat pengangguran dan kerentanan tertinggi di dunia.
Baca juga: Houthi Yaman Kembali Beraksi, Kini Kapal Kargo Swan Atlantic dan MSC Clara jadi Korban
Baca juga: 90 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Kamp Pengungsian Jabalia
"krisis ini telah menyebabkan distorsi besar dalam struktur ekonomi Palestina," kata Presiden PCBS Ola Awad.
"Tingkat pengangguran di Jalur Gaza kini melebihi tiga perempat angkatan kerja, dan sekitar sepertiga angkatan kerja di Tepi Barat adalah pengangguran yang mencapai tingkat pengangguran tertinggi dalam beberapa dekade," tambahnya lagi.
Bencana kemanusiaan dalam skala besar yang telah mendatangkan malapetaka pada pasar tenaga kerja akan mengakibatkan kesulitan seumur hidup bagi penduduk dan ketergantungan sepenuhnya pada bantuan internasional, kata organisasi tersebut.

Peter Rademaker, wakil direktur regional ILO untuk negara-negara Arab, mengatakan kepada Aljazeera dari Jenewa bahwa warga Palestina di Gaza “akan berada dalam kemiskinan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun mendatang” karena perang Israel di wilayah kantong tersebut.
“Pasar tenaga kerja sudah sangat tertekan di Tepi Barat dan Gaza bahkan sebelum perang,” katanya.
“Seiring dengan berlanjutnya perang banyak orang di Gaza dan juga Tepi Barat tidak memiliki pendapatan, tidak memiliki upah.
Tidak ada seorang pun yang akan memberikan uang kepada mereka dan mereka akan semakin bergantung pada bantuan internasional,” tambah wakil direktur tersebut.
Hal ini akan membuat rakyat Palestina berada dalam keadaan ketergantungan dan persaingan untuk mendapatkan bagian dari distribusi uang bantuan global selama bertahun-tahun yang akan datang.
“Sayangnya, pihak berwenang tidak mempunyai pendanaan publik untuk memberikan bantuan sosial, sehingga harus datang dari luar,” jelasnya.
Baca juga: Kelompok Houthi akan Terus Melakukan Serangan di Laut Merah sampai Israel Mengakhiri Perang di Gaza
Baca juga: Detik-Detik Brigade Al-Qassam Meledakkan Jeep Hummer Israel hingga Lari Terbirit-birit
“Seperti yang kita ketahui, banyak krisis yang terjadi secara global, dan peluang Palestina menerima bantuan internasional yang dibutuhkannya belum tentu sangat besar.”
Hampir 40.000 bangunan, atau sekitar 18 persen dari seluruh bangunan sebelum konflik telah rusak atau hancur di Jalur Gaza sejak konflik dimulai, menurut penilaian PBB pekan lalu.
(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)
Update berita lainnya di PROHABA.CO dan Google News.
Lebih 50 Kapal dari 44 Negara Menuju ke Gaza, Cucu Nelson Mandela Ikut Ambil Bagian |
![]() |
---|
Badai Pasir dan Kebakaran Landa Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok |
![]() |
---|
Kebakaran Hutan Hebat di Israel, Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Israel Melakukan Pengusiran Paksa, Warga Pengungsi Di Tepi Barat Menghadapi Ketidakjelasan kehidupan |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.