Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Kisah Kapal PLTD Apung Seberat 225 Ton Terseret Ombak Tsunami, Hantam Permukiman Warga

Dahsyatnya dua peristiwa yang terjadi hanya berselisih waktu sekian menit tersebut telah meluluh lantakkan daerah pesisir barat Aceh.

|
Penulis: Rizka Amanda | Editor: Muliadi Gani
SERAMBINEWS.COM/EDDY FITRIADI
kapal pltd apung 

Menurut cerita keluarga dekat Bang Midun yang bertempat tinggal di kawasan Lambhuk Ulee Kareng, di tengah kejaran gelombang tsunami yang maha dahsyat itu, mendadak para korban melihat sebuah kapal diseret gelombang.

Kapal itu diseret dengan posisi melintang.

Dengan posisi kapal seperti itu, gelombang dari arah belakang tertahan di badan kapal, sehingga ada celah air kosong di bagian depan.

"Terbentuk seperti parit besar tanpa air di bagian depan kapal. Di situlah orang-orang berlarian menyelamatkan diri.

Lengah sedikit akan digilas kapal dan gelombang yang datang dari kiri-kanan," ungkap seorang korban yang selamat dari amukan tsunami.

Tidak gampang memang untuk menyelamatkan diri dari terkaman tsunami yang dahsyat itu.

Tapi kalau Allah SWT berkehendak seseorang itu selamat, maka tak ada yang bisa mencegahnya.

Itulah yang di alami keluarga Bang Midun.

Seluruh anggota keluarganya luput dari maut setelah dikejar, bukan hanya oleh gelombang tetapi juga oleh kapal (yang ternyata PLTD Apung).

Bahkan, menantu perempuannya yang sedang hamil tua juga selamat, dan kini dilaporkan sudah melahirkan di sebuah rumah sakit di Medan.

Baca juga: Gumpalan Awan Kehitaman Memanjang Mirip Gelombang Tsunami di Langit Langsa

Lalu, bagaimana kondisi PLTD Apung itu sendiri?

Menurut Subaktian, Koordinator Pos ko ESDM di pendopo Gubernur NAD, meski terhempas sejauh 2,5 kilometer dari tambatannya namun PLTD itu tak kurang suatu apapun.

Menurut seorang relawan dari UNDP (United Nations Development Programme), Phill Elders, sebagaimana disampaikan ke Posko ESDM, butuh waktu sebulan untuk mengangkat kembali PLTD Apung itu ke tempat semula, di Ulelheu.

Perusahaan yang dilaporkan mampu untuk tugas itu adalah Kellihers Electrical.

"Kami mengatakan pihak PLN oke-oke saja kalau mereka punya donatur untuk tugas tersebut, karena program penempatan kembali PLTD Apung ke tempat semula belum termasuk prioritas untuk sementara ini," demikian kata Subaktian. (nasir nurdin)

(Penulis adalah mahasiswi internship dari Universitas Malikussaleh Aceh Utara)

 

Baca juga: Tgk Amri Fatmi Isi Tausiah Peringatan 19 Tahun Tsunami

Baca juga: Usai Diguncang Gempa, Turki juga Dilanda Tsunami

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved