Nelayan Hanyut

Hanyut Lima Hari, 2 Nelayan Aceh Diselamatkan Polis Marin Malaysia, Begini Kejadiannya

Dua nelayan asal Aceh Utara hanyut ke wilayah Malaysia saat sedang melaut. Mereka hanyut dan dibawa arus laut karena mesin kapalnya patah.

Editor: Jamaluddin
FOR SERAMBINEWS.COM
Ilustrasi kapal nelayan. 

Setelah lima hari terombang-ambing di tengah laut, kedua nelayan Aceh itu akhirnya diselamatkan oleh personel Polis Marin Malaysia saat hanyut dan terbawa arus ke wilayah negara itu.

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Dua nelayan asal Aceh Utara hanyut ke wilayah Malaysia saat sedang melaut.

Mereka hanyut dan dibawa arus laut karena mesin kapal yang digunakan oleh kedua nelayan itu patah.

Meski sempat diikat menggunakan tali, tapi tidak bertahan lama dan putus, sehingga mereka terbawa arus hingga hanyut ke negeri jiran tersebut.  

Setelah lima hari terombang-ambing di tengah laut, kedua nelayan Aceh itu akhirnya diselamatkan oleh personel Polis Marin Malaysia saat hanyut dan terbawa arus ke wilayah negara itu.

Kedua nelayan tersebut asalah Asnawi asal Ulee Rubek, Kecamatan Seunuddon, dan Zuhdi asal Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara.

"Dua nelayan Aceh Utara yang hanyut ke wilayah Kedah, Malaysia, sudah diselamatkan oleh Polis Marin Malaysia," kata Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek, di Banda Aceh, Minggu (4/2/2024), dikutip dari Kompas.com.

Miftach menjelaskan, kedua nelayan tersebut sebelumnya pergi melaut menggunakan boat thep-thep (kapal kecil) ukuran 3 GT sekitar lima hari lalu.

Mereka berangkat dari Pelabuhan Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Di tengah perjalanan, sebut Miftach, mesin kapal mereka patah dan sempat diikat menggunakan tali, tapi tidak bertahan lama dan putus.

"Akhirnya mereka menghanyutkan diri bersama kapal, mengikuti arus dan angin laut, sampai ditemukan dan diselamatkan oleh Polis Marin di perairan Kedah, Malaysia," ungkap dia.

Setelah diselamatkan, lanjutnya, kedua nelayan Aceh itu dibawa ke wilayah Kuala Kedah.

Lalu, pada 1 Februari 2024, keberadaan mereka diketahui oleh warga Aceh bernama Yasin yang sudah 17 tahun berdomisili di Malaysia sebagai tauke ikan.

"Kemudian Yasin memberikan jaminan terhadap dua nelayan Aceh yang ditemukan tanpa identitas tersebut.

Kemudian menghubungi kami untuk mengirimkan KTP nelayan itu ke sana," ujar Miftach.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved