Tahukah Anda

Makanan Olahan Berlebihan Berdampak Negatif bagi Tubuh, Ini Faktanya

Sebuah penelitian terbaru kembali mengungkapkan bahwa menyantap makanan yang diolah secara berlebihan atau ultraolahan (ultraprocessed foods) dapat

Editor: Muliadi Gani
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi. Makanan Olahan Berlebihan Berdampak Negatif bagi Tubuh, Ini Faktanya 

PROHABA.CO - Makanan olahan memang praktis dan lezat. Namun, makanan ini sudah melewati berbagai proses pengolahan supaya terasa lebih nikmat dan awet.

Proses ini justru bisa menghilangkan kualitas gizinya dan berdampak buruk untuk tubuh.

Ini alasan mengapa makanan olahan bisa membahayakan kesehatan. 

Sebuah penelitian terbaru kembali mengungkapkan bahwa menyantap makanan yang diolah secara berlebihan atau ultraolahan (ultraprocessed foods) dapat memengaruhui tubuh manusia dengan cara yang mengejutkan.

Studi, yang merupakan tinjauan skala besar terhadap bukti-bukti yang ada, menemukan hubungan antara rutin mengonsumsi makanan ultraolahan dan risiko lebih tinggi terhadap banyak masalah kesehatan, termasuk kematian dini.

Sebelumnya, banyak penelitian menunjukkan bahwa makanan ultraolahan berdampak buruk bagi kesehatan kita.

Namun, dalam penelitian baru yang dipublikasikan di BMJ ini menyebut belum ada literatur ilmiah yang komprehensif mengenai makanan ultraolahan ini.

Peneliti pun memutuskan untuk melakukan ‘umbrella review’, yakni peninjauan terhadap ulasan lain dan metaanalisis mengenai topik tertentu.

Baca juga: Lima Makanan Sehat untuk Cegah Kanker yang Wajib Diketahui

Hasil tinjauan baru

Dikutip dari Gizmodo, Selasa (5/3/2024), secara keseluruhan, tim tersebut melihat data dari 14 ulasan yang secara kolektif melibatkan hampir 10 juta orang.

Peneliti menemukan bahwa paparan yang lebih tinggi terhadap makanan ultraolahan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap 32 dampak kesehatan, mulai dari penyakit jantung, kesulitan tidur, hingga depresi.

Asupan makanan ultraolahan yang lebih banyak juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih besar (21 persen lebih tinggi), serta risiko kematian terkait jantung yang lebih besar (66 persen lebih tinggi).

“Tinjauan umum ini menemukan bukti yang konsisten mengenai risiko lebih tinggi terhadap dampak kesehatan yang merugikan terkait dengan paparan makanan ultra-olahan yang lebih besar,” tulis para peneliti.

Namun, memang sangat sulit untuk mengetahui betapa tidak sehatnya suatu kelompok makanan.

Selain itu, ada keterbatasan dari penelitian ini: tidak semua orang setuju dengan apa sebenarnya makanan ultraolahan.

Kriteria yang digunakan oleh penulis dan banyak penelitian lain dikenal sebagai sistem Klasifikasi

Makanan NOVA, yang mendefinisikan makanan ini sebagai segala sesuatu yang terbuat seluruhnya atau sebagian besar dari zat yang diekstraksi dari makanan atau disentesis di laboratorium dari substrat makanan atau sumber organik lainnya.

Baca juga: Kenapa Makanan Pedas Bikin Sakit Perut? Ini Penyebabnya

Baca juga: Dampak Aparan Sinar UV Langsung Terhadap Kesehatan

Contoh umum makanan ultraolahan adalah minuman ringan, permen, dan makanan siap saji, seperti mi instan, burger dan piza.

Namun, terdapat beberapa perdebatan mengenai seberapa berguna sistem tersebut dan apakah para ahli pangan dapat mengidentifikasi makanan ultraolahan berdasarkan kriteria ini.

Meskipun demikian, percobaan kecil secara acak dan terkontrol telah menemukan bahwa makanan ultraolahan berdampak buruk bagi Kesehatan manusia.

Mengingat semua data yang dikumpulkan, akan sangat aneh jika tidak ada risiko kesehatan nyata saat terlalu banyak mengonsumsi makanan ultraolahan.

Peneliti pun menambahkan studi yang lebih detail diperlukan untuk memahami secara pasti bagaimana makananmakanan ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Namun, selain itu, tim peneliti berpendapat pula bahwa pembuat kebijakan seharusnya berbuat lebih banyak lagi untuk mengurangi ketergantungan terhadap makanan ultraolahan.

Penelitian lain menunjukkan bahwa pola makan setiap orang, termasuk anak-anak dan remaja, terlalu banyak mengandung makanan ultraolahan.

“Temuan ini mendukung upaya untuk meminimalkan konsumsi makanan ultraolahan dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” tulis peneliti.

(Kompas.com)

 

Baca juga: Siapa Nih Pecinta Olahan Telur Ayam, Ternyata Begini Cara Masak Telur Dadar Yang Tebal

Baca juga: Al Nassr vs Al Raed 1- 3 , Cristiano Ronaldo Dibuat Frustasi

Baca juga: Seorang Oknum Securiti di Batam Tega Cabuli Bocah SD, Korban Trauma

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Baru Sebut Makanan Ultra-olahan Berdampak Negatif bagi Tubuh", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved