Tahukah Anda

Studi Ungkap Dampak Puasa Intermiten bagi Otak, Berikut Penjelasannya

Puasa intermiten dilakukan dengan pembatasan asupan kalori (energi) dalam jangka waktu singkat, biasanya selama 12 hingga 16 jam per hari, yang

Editor: Muliadi Gani
FREEPIK/RAWPIXEL.COM
Ilustrasi otak. 

Otak dapat memengaruhi perasaan usus, usus dapat memengaruhi suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental.

Pada tikus, puasa intermiten menunjukkan harapan untuk meningkatkan kesehatan otak dengan meningkatkan kelangsungan hidup dan pembentukan neuron (sel saraf) di wilayah otak hipokampus, yang terlibat dalam memori, pembelajaran, dan emosi.

Tidak ada bukti jelas mengenai efek puasa intermiten terhadap kognisi pada orang dewasa yang sehat.

Namun, sebuah penelitian pada tahun 2022 mewawancarai 411 orang lansia dan menemukan frekuensi makan yang lebih rendah (kurang dari tiga kali sehari), yang dikaitkan dengan berkurangnya bukti penyakit Alzheimer pada pencitraan otak.

Beberapa penelitian menunjukkan, pembatasan kalori mungkin memiliki efek perlindungan terhadap penyakit Alzheimer dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan serta meningkatkan kesehatan pembuluh darah.

(Kompas.com)

Baca juga: Memaksimalkan Apa Manfaat Puasa dari Media Sosial?

Baca juga: Polresta Banda Aceh Amankan 19 Tersangka Narkoba, Ini Barang Bukti Yang Disita

Baca juga: Pertama Kali di Dunia, Cacing Hidup Ditemukan di Otak Perempuan Australia, Pasien Sering Lupa

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Ungkap Dampak Puasa Intermiten bagi Otak", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved