Luar Negeri

Angka Kelahiran Terus Turun, RS di Cina Banyak yang Tutup

Banyak rumah sakit di Cina mulai menutup atau berhenti menawarkan layanan persalinan bayi yang baru lahir pada tahun ini.

Editor: Muliadi Gani
AFP/JADE GAO
Seorang pria yang mendorong troli bayi berjalan melewati lentera yang dihias di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing pada 4 Februari 2023. Banyak RS di China dilaporkan kini telah menyetop layanan persalinan karena menurunya tingkat kelahiran. 

PROHABA.CO, BEIJING - Banyak rumah sakit di Cina mulai menutup atau berhenti menawarkan layanan persalinan bayi yang baru lahir pada tahun ini.

Outlet berita yang didukung oleh Pemerintah Cina, Daily Economic News, melaporkan penyebabnya adalah karena menurunnya permintaan jasa persalinan di tengah-tengah rekor penurunan jumlah kelahiran.

Berdasarkan pemberitahuan yang dilihat oleh Kantor Berita Reuters, manajemen sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi di Cina, termasuk di Zhejiang bagian timur dan Jiangxi bagian selatan dalam dua bulan terakhir telah mengumumkan akan menutup departemen kebidanan mereka.

Rumah Sakit Rakyat Kelima Kota Ganzhou di Jiangxi misalnya.

Mereka telah mengeluarkan pemberitahuan di akun WeChat resmi mereka bahwa layanan kebidanan ditangguhkan mulai 11 Maret.

Sementara, Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Jiangshan di Zhejiang mengumumkan di halaman WeChat bahwa layanan kebidanan mereka berhenti mulai 1 Februari.

Penutupan ini dilakukan ketika para pembuat kebijakan di Cina bergulat dengan cara meningkatkan keinginan pasangan muda untuk memiliki anak.

Baca juga: Aktor Cina Buktikan Dapat Penghasilan Tinggi dengan Berpura-Pura Jadi Pengemis

Cina tengah menghadapi masalah demografis yang semakin meningkat dari masyarakat yang menua dengan cepat.

Populasi Cina turun selama dua tahun berturut-turut pada 2023 karena tingkat kelahiran yang mencatat rekor terendah dan kematian yang tinggi akibat Covid-19.

Situasi itu dikhawatirkan para pejabat akan memiliki efek jangka panjang yang mendalam pada potensi pertumbuhan ekonomi di "Negeri Tirau Bambu" itu.

Data terbaru yang tersedia dari Komisi Kesehatan Nasional Cina menunjukkan jumlah rumah sakit bersalin turun menjadi 793 pada 2021 dari 807 pada 2020.

Media lokal, termasuk Daily Economic News mengatakan, penurunan jumlah bayi yang baru lahir berarti tidak mungkin bagi banyak rumah sakit untuk tetap mengoperasikan departemen kebidanan mereka.

Baca juga: Gawat! Ada Kedai di Cina yang Jual Cabai dan Tumis Batu, Viral di Media Sosial

Baca juga: Demi Hindari Tilang, Seorang Wanita Cina Nekat Pasang GPS di 6 Mobil Polisi 

'Musim dingin kebidanan' tampaknya akan datang dengan tenang," surat kabar tersebut melaporkan pada Jumat (15/3/2024).

Banyak perempuan di Cina memilih untuk tidak memiliki anak karena biaya perawatan anak yang tinggi.

Pihak berwenang telah berupaya meluncurkan insentif dan langkahlangkah untuk meningkatkan angka kelahiran, termasuk memperluas cuti melahirkan, tunjangan keuangan dan pajak untuk memiliki anak dan subsidi perumahan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved