Kek Sudaman, Perantau Asal Jateng Ditemukan Meninggal Mengapung di Waduk Aceh Timur

Keuchik Paya Peulawi, Zulkifli mengatakan, korban ditemukan sudah meninggal oleh warga yang kebetulan sekitar pukul 06.00 WIB, pergi ke waduk. 

Laporan Zubir | Langsa 

PROHABA.CO, LANGSA - Sudarman, seorang pria lanjut usia berumur 92 tahun, yang selama ini tinggal seorang diri, Kamis (21/3/2024) pagi, ditemukan meninggal di sebuah waduk yang tidak lagi dipakai.

Waduk itu terletak tidak jauh, hanya sekitar 1 meter dari kediamannya di Dusun Ilah Daya, Gampong Paya Peulawi, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Kek Sudarman pertama kali diketahui sudah tidak bernyawa oleh warga sekitar yang kebetulan pagi itu hendak ke waduk.

Sontak warga tersebut terkejut melihat korban telah terapung dalam waduk dengan kondisi sudah tidak bernyawa. 

Keuchik Paya Peulawi, Zulkifli mengatakan, korban ditemukan sudah meninggal oleh warga yang kebetulan sekitar pukul 06.00 WIB, pergi ke waduk. 

Waktu itu, saksi Suparno hendak mengambil air untuk menyiram tanaman di sekitar waduk.

Betapa terkejut Suparno melihat sesosok mayat sudah mengapung dalam waduk.

Baca juga: Mayat Ditemukan Terapung di Sungai Lamnyong Disebut Warga Asal Tanjung Deah Aceh Besar

Baca juga: Bayi Kembar Ditemukan Terapung di Sungai, Polisi Telusuri CCTV untuk Ungkap Pelakunya

Baca juga: Seorang Warga Aceh Tamiang Ditemukan Meninggal Gantung Diri, Diduga Permasalahan Rumah Tangga

Saat itu juga saksi langsung memberitahukan kejadian ini ke warga lainnya.

Pagi itu juga aparat Kepolisian dan TNI bersama masyarakat langsung mengangkat jenazah Kek Sudarman.

"Siang tadi, jenazah Kek Sudarman telah kami kebumikan," sebutnya.

Menurut Keuchik, tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan di tubuh korban dan diduga ia terpeleset jatuh ke waduk. 

Selama ini, Kek Sudarman tinggal seorang diri di rumahnya itu, di Dusun Ilah Daya, Gampong Paya Peulawi,, tanpa ada anak dan istri.

Kek Sudarman sebenarnya berasal Jawa Tengah (Jateng) yang datang ke Gampong Paya Peulawi, sekitar tahun 90-an silam. 

"Beliau perantau seorang diri yang datang dari Jawa Tengah, sekitar tahun 90-an. Makanya ia tidak ada sanak family di sini," pungkasnya.(*) 

Baca juga: Kapal Tanker MT Keoyoung Sun Membawa WNI Terbalik di Jepang, 7 Awak Kapal Indonesia Meninggal Dunia

Baca juga: ABK asal Aceh Timur Meninggal Tenggelam saat Menjaring Ikan di Laut NTT

Baca juga: ALHAMDULILLAH, Bandara Syekh Hamzah Fansuri Singkil Kembali Beroperasi

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News