Anak Muda Saat Ini Kurang Bahagia Dibanding Generasi Sebelumnya, Ini Penyebabnya Menurut Peneliti

Penelitian global menunjukkan bahwa anak muda saat ini menjadi kurang bahagia dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Fenomena ini disebut

Editor: Muliadi Gani
www.freepik.com
Ilustrasi - Anak Muda Saat Ini Kurang Bahagia Dibanding Generasi Sebelumnya, Ini Penyebabnya Menurut Peneliti 

PROHABA.CO, LOS ANGELES -  Pekerjaan hanyalah pekerjaan, mereka merasa tak lebih bahagia dibanding generasi sebelumnya di tempat kerja.

Dokter terkemuka di Amerika Serikat (AS), Dr Vivek Murthy, mengungkapkan keprihatinannya atas kegagalan pemerintah dalam mengatur media sosial (medsos) yang berdampak negatif pada kesejahteraan mental kaum muda.

Penelitian global menunjukkan bahwa anak muda saat ini menjadi kurang bahagia dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.

Fenomena ini disebut sebagai “krisis paruh baya” bagi kaum muda.

Dilansir dari Guardian, Dr Murthy, seorang ahli bedah umum AS yang menyoroti ketidakbahagiaan, menyatakan bahwa membiarkan anak-anak mengakses medsos tanpa pengawasan setara dengan memberikan obat yang tidak aman.

Dia menggambarkan kegagalan pemerintah untuk mengatur medsos, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesejahteraan mental anak muda.

Data baru menunjukkan bahwa anak muda di seluruh Amerika Utara mengalami penurunan tingkat kebahagiaan, sementara pergeseran serupa diperkirakan terjadi di Eropa Barat.

Baca juga: Peneliti Temukan Polusi Bikin Hampir 100 Persen Penyu Hijau Berjenis Kelamin Betina

Baca juga: Seorang Pria di Nagan Raya Ditangkap Polisi Karena Sebarkan Video Vulgar Pacarnya

Baca juga: Peneliti Temukan Hewan Purba yang Sempat Dikira Punah di Pegunungan Papua

Menurut World Happiness Report 2024, AS telah keluar dari daftar 20 besar negara paling bahagia, dan penurunan kesejahteraan di kalangan usia di bawah 30 tahun menjadi perhatian serius.

Dr Murthy menyatakan bahwa langkah-langkah konkret harus diambil untuk mengatasi masalah ini, termasuk regulasi yang lebih ketat terhadap medsos dan penghapusan fitur-fitur yang berpotensi merugikan seperti tombol ‘like’ dan ‘scrolling’ tanpa batas.

Dia menekankan bahwa kebijakan yang mendukung hubungan sosial di dunia nyata bagi kaum muda harus diprioritaskan.

Laporan Kebahagiaan Dunia, yang mengukur kesejahteraan di 140 negara, menyoroti penurunan yang signifikan dalam kebahagiaan anak muda, terutama di Amerika Utara dan Eropa Barat.

Para ahli menekankan pentingnya adopsi kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anak muda dan mengurangi dampak negatif dari faktor-faktor seperti medsos, ketidaksetaraan pendapatan, dan kekhawatiran akan perang, serta perubahan iklim.

(Kompas. com)

Baca juga: Luar Biasa! Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia 7 Tahun Berturut-turut, Ini Indikatornya

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Merasa Bahagia? Berikut Penjelasannya

Baca juga: Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia, Ini Penjelasannya

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti AS Sebut Anak Muda Saat Ini Kurang Bahagia Dibanding Generasi Sebelumnya, Ini Penyebabnya", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved