Tahukah Anda

Manusia Jadi Predator Paling Ditakuti di Bumi, Studi Membuktikan

Namun, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa satwa liar justru memiliki ketakutan paling besar terhadap manusia.

Editor: Muliadi Gani
visualspace/iStock
Ilustrasi . Manusia predator paling ditakuti hewan di Afrika 

PROHABA.CO - Jika selama ini singa telah lama dipandang sebagai salah satu predator paling menakutkan di dunia.

Namun, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa satwa liar justru memiliki ketakutan paling besar terhadap manusia.

Untuk mengukur ketakutan satwa liar ini, para ilmuwan mengamati reaksi 19 jenis hewan berbeda di Taman Nasional Kruger Afrika Selatan ketika mereka mendengar suara yang berbeda.

Hewan-hewan itu termasuk kerbau, zebra, gajah, hyena, jerapah, kudus, dan babi hutan.

Australia tidak memiliki hewan karnivora besar yang menakutkan seperti singa dan serigala.

Minimnya pengalaman evolusi dengan predator mamalia besar membuat hewan-hewan asli benua itu, seperti kanguru dan walabi kurang merasa takut terhadap hewan karnivora lain yang diperkenalkan.

Kendati demikian, ada yang menarik dari hewan-hewan berkantung itu.

Baca juga: Empat Lembaga Gelar Education Fair dan Workshop Peluang Studi di Luar Negeri

Sebuah studi baru menunjukkan kanguru, walabi, dan hewan berkantung Australia lainnya ternyata justru lebih takut pada manusia dibandingkan dengan predator lainnya.

Hasil itu memperkuat temuan dari penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya di Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa satwa liar di seluruh dunia lebih takutterhadap predator super, yaitu manusia, dibandingkan singa, macan tutul, puma, beruang, serigala, atau anjing.

Takut manusia

Mengutip Phys, Kamis (23/5/2024) dalam studi baru ini, peneliti dari Western University dan University of Tasmania melakukan penelitian di hutan eukaliptus di Tasmania.

Tim kemudian menggunakan sistem kamera-pengeras suara otomatis tersembunyi.

Ketika ada hewan yang lewat dalam jarak dekat (sekitar 10 meter) kamera akan merekam respons hewan terhadap suara yang dikeluarkan dari pengeras suara.

Suara itu termasuk suara manusia yang berbicara dengan tenang, gonggongan anjing, geraman setan Tasmania, serigala melolong dan juga suara kontrol yang tidak mengancam seperti domba yang mengembik.

Baca juga: Hasil Studi: Volume Otak Kawula Muda Lebih Besar

Baca juga: Studi Baru Ungkap Manfaat Kesehatan Mental dari Berjalan Kaki di Alam Terbuka, Simak Ulasannya

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved