Tahukah Anda

Riset Membuktikan, Anak-Anak Lebih Percaya Robot Dibandingkan Manusia

Sebuah tim peneliti internasional menemukan hal yang cukup mengejutkan terkait adarelasi anak-anak dengan robot.

Editor: Muliadi Gani
freepik
Ilustrasi robot. 

PROHABA.CO - Kemajuan teknologi dapat berdampak dua arah, baik ke arah yang positif maupun negatif. 

Perkembangan teknologi di era digital, kemudahan akses internet untuk pembelajaran memudahkan pembelajaran di sekolah.

Namun tidak jarang, informasi yang dihasilkan di internet maupun alat pembantu seperti robot asisten, bisa memberikan informasi yang tidak terverifikasi.

Padahal, penggunaan internet dan teknologi robot seperti kecerdasan buatan semakin mudah diakses.

Hal ini menjadi pertanyaan, apakah anak-anak usia dini di sekolah yang menggunakan teknologi, dapat memercayai sumber informasi yang mereka gunakan.

Sebuah tim peneliti internasional menemukan hal yang cukup mengejutkan terkait adarelasi anak-anak dengan robot.

Dalam penelitian yang melibatkan 111 anak berusia antara tiga dan enam tahun ini, anak-anak tersebut menunjukkan preferensi untuk lebih percaya kepada robot dibandingkan manusia dan mereka lebih menerima ketika robot melakukan kesalahan.

Anak-anak dan robot Para peneliti di balik studi tersebut ingin melihat bagaimana anak-anak menerima informasi dari berbagai sumber.

Baca juga: Kota di Jepang Manfaatkan Robot untuk Fasilitasi Siswa Bolos

Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok untuk diperlihatkan video robot dan manusia yang memberi label pada objek, beberapa objek yang mungkin sudah dikenali oleh anak-anak dan ada juga objek baru yang namanya tidak mereka ketahui.

Keandalan manusia dan robot ditunjukkan dengan memberi nama yang salah pada objek yang dikenal, misalnya menyebut piring sebagai sendok.

Dengan cara ini, para peneliti dapat memanipulasi perasaan anak-anak tentang siapa yang harus dipercaya.

Ketika manusia dan robot terbukti sama-sama dapat dipercaya, anak-anak cenderung ingin menanyakan nama objek baru kepada robot dan menganggap labelnya akurat.

Tak hanya itu, anak-anak juga lebih menyukai robot ketika ditanya tentang dengan siapa mereka akan berbagi rahasia, dengan siapa mereka ingin berteman, dan dengan siapa mereka ingin belajar.

Konseptualisasi anakanak mengenai kelompok yang membuat kesalahan juga berbeda, sehingga manusia yang tidak dapat dipercaya dipilih karena melakukan sesuatu dengan sengaja, tetapi bukan robot yang tidak dapat dipercaya.

Baca juga: Spoiler One Piece 1061: Kemunculan Robot Hiu dan Karakter Baru

Catatan penelitian Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan respons masing-masing individu: anak-anak yang lebih tua cenderung percaya pada manusia dibandingkan anak-anak yang lebih muda.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved