PT MPG Catat Rekor Baru Pembangkitan Listrik Harian di Aceh

Dalam situasi ini, PT MPG memainkan peran krusial sebagai penopang utama pasokan listrik di Aceh.

PROHABA.CO, SUKA MAKMUE - Anak perusahaan China Datang Overseas (CDTO) di Indonesia, PT Meulaboh Power Generation (MPG), mencatatkan pembangkitan listrik harian sebesar 8,27 juta kWh.

Angka ini menandai rekor baru sejak perusahaan mulai beroperasi.

Belakangan ini, wilayah Aceh mengalami dampak gelombang panas berkepanjangan yang meningkatkan permintaan listrik secara signifikan.

Dalam situasi ini, PT MPG memainkan peran krusial sebagai penopang utama pasokan listrik di Aceh.

Dengan kondisi peralatan yang stabil sebagai perusahaan berinvestasi modal dari Tiongkok dan kemampuan operasional serta pemeliharaan yang unggul, perusahaan ini secara proaktif memaksimalkan produksi listrik yang menguntungkan.

Sejak awal Mei, pembangkitan listrik harian terus menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai rekor tertinggi dalam hal volume pembangkitan dan tingkat beban harian unit pembangkit.

Prestasi ini mendapatkan pengakuan tinggi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia dan berkontribusi dalam meredakan krisis listrik di daerah tersebut, berfungsi sebagai "stabilisator" energi.

PT MPG secara konsisten memfokuskan diri pada pencapaian target pembangkitan listrik dengan mengoptimalkan manajemen di setiap tahap kunci.

Perusahaan memanfaatkan sistem penjadwalan produksi yang terpusat untuk memastikan pencapaian tujuan, perencanaan, dan pengendalian proses secara menyeluruh.

Seluruh karyawan didorong untuk meningkatkan semangat dan rasa urgensi dalam memaksimalkan pembangkitan listrik, memperkuat penyesuaian parameter selama kondisi cuaca panas.

Baca juga: Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celsius, Tertinggi Dalam Musim Panas Ini

Selain itu meningkatkan intensitas inspeksi peralatan. Hal ini untuk memastikan pasokan listrik dengan beban besar dapat tercapai, stabil, penuh, dan menguntungkan.

Selain itu, perusahaan melakukan berbagai kegiatan, seperti latihan pencegahan kecelakaan, pelatihan terpusat, dan latihan teknis besar-besaran untuk meningkatkan kemampuan penanganan darurat seluruh karyawan.

Dari sisi eksternal, perusahaan memperkuat komunikasi dengan departemen penjadwalan jaringan listrik dan perusahaan pemasok batu bara.

Sedangkan di sisi internal, mereka memperkuat kerja sama antar departemen, memperdalam manajemen khusus, dan mengatur pemeliharaan peralatan selama periode beban rendah secara rasional.