Luar Negeri

Ivan Schalk, Pencipta Sepeda Terpanjang di Dunia, Capai 55 Meter

Pria asal Belanda ini berhasil memecahkan rekor dengan membuat sepeda terpanjang di dunia yang ukuran mencapai puluhan meter.

Editor: Muliadi Gani
Dok Oddity Central
Pria ini berhasil memecahkan rekor dengan membuat sepeda terpanjang di dunia yang ukuran mencapai puluhan meter, begini kisahnya.  

Kisah lainnya datang Prancis. Pria ini mengayuh sepeda tertinggi di dunia dengan ketinggian 7,77 meter dan memecahkan rekor.

Dilansir dari Oddity Central pada Kamis (20/6/2024), dua penggemar bersepeda asal Prancis baru-baru ini mencetak Rekor Dunia atau Guinness Records.

Mereka membuat dan mengayuh sepeda raksasa setinggi 7,77 meter atau 25 kaki 5 inci.

Adalah Nicolas Barrioz dan David Peyrou, keduanya mengemukakan ide untuk sepeda tertinggi di dunia sejak lima tahun lalu, saat sedang minumminum di sebuah pub.

Mereka sebenarnya memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut dan menghabiskan waktu berbulan-bulan menyusun rencana agar ide tersebut berhasil.

Terbuat dari paduan logam, baja, dan kayu, sepeda unik ini membutuhkan waktu ratusan jam untuk diselesaikan sehingga dapat dikendarai, bahkan untuk jarak dekat.

Ini mungkin tidak terlihat seperti sebuah tantangan, tetapi membuat sepeda sepanjang 25 kaki yang dapat dikendarai jelas tidak semudah mengendarai sepeda pada umumnya.

Misalnya, pedal dihubungkan ke roda melalui rantai sepanjang 16 meter (53 kaki).

Kemudian, karena ketinggiannya yang ekstrem, sepeda harus melaju dengan kecepatan sekitar 15-20 km/jam (9- 12 mph) agar pengendara tetap terjaga keseimbangannya.

Sepeda tertinggi di dunia yang bisa dikendarai ini memiliki sadel, dua roda berukuran standar, serta setang lengkap dengan dua tuas rem.

Hanya saja jarak roda dengan sadel sekitar tujuh meter.

Baca juga: Air Jadi Objek Paling Tajam di Dunia Bisa Patahkan Besi

Baca juga: Pria Tertinggi Dalam Sejarah Dunia yang Berakhir Nahas

Bertujuan mulia

Rangka raksasa antara sadel dan roda sebagian besar terbuat dari kayu, furnitur bekas.

Karena duo di belakang proyek ini percaya bahwa bahan tersebut akan menggantikan bahan paduan dalam beberapa dekade, karena kelangkaan mineral.

“Kayu merupakan material yang menarik dari sudut pandang ekologi,” kata Nicolas.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved