Tahukah Anda

Mengapa Perang Saudara di Suriah Berkobar Lagi dan Apa Dampaknya? Berikut Uraiannya

Perang saudara yang sudah berlangsung 13 tahun di Suriah kembali menjadi sorotan setelah sebuah koalisi baru para pemberontak atau oposisi melancarkan

Editor: Muliadi Gani
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Foto udara ini menunjukkan sebagian pemandangan Aleppo dengan asap mengepul di latar belakang setelah para pejuang jihad dan sekutunya memasuki kota Suriah utara pada Sabtu (30/11/2024). Para pemberontak memasuki kota kedua Suriah, Aleppo, pada 29 November, ketika mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. 

Sejumlah analis mengatakan, para pemberontak mungkin berusaha memanfaatkan kesempatan setelah melihat rezim Assad sedang lemah, saat sekutu-sekutu utamanya berfokus pada konflik-konflik lain.

Baca juga: Penasihat Militer Iran Tewas Usai Serangan Udara Tentara Israel di Allepo Suriah

Rusia menginvasi Ukraina tahun 2022 dan telah mengerahkan tenaga dan sumber daya untuk perang itu.

Rusia merupakan mitra utama Assad di udara. Sementara itu Iran telah menderita akibat serangkaian serangan Israel, khususnya yang memberikan pukulan keras terhadap Hizbullah.

Para analis mengatakan bahwa pemberontak Suriah menggunakan kekosongan yang ditinggalkan kelompok tersebut untuk maju ke Suriah.

Menurut Robert Ford, duta besar AS terakhir yang bertugas di Suriah, sebagaimana dikutip AFP, serangan Israel selama berbulan-bulan terhadap sasaran Suriah dan Hizbullah di wilayah tersebut, dan gencatan senjata Israel dengan Hizbullah di Lebanon minggu lalu, menjadi faktor yang membuka peluang bagi para pemberontak Suriah bergerak lebih jauh.  

Kehilangan Aleppo menjadi kemunduran signifikan bagi pasukan Assad.

Aleppo pernah menjadi kota terbesar di Suriah berdasarkan jumlah penduduk dan ibu kota ekonomi negara itu.

Aleppo juga merupakan salah satu kota tertua yang masih dihuni di dunia.

Aleppo juga merupakan benteng utama para pemberontak sampai Assad mengambil alihnya pada tahun 2016.

Ketika pemberontak mendapatkan kembali pijakannya di sana, mereka tidak lagi terpojok di Idlib. Hal ini berpotensi memicu efek domino. 

Apa Dampaknya? 

Meningkatnya konflik di Suriah akan membuat kawasan Timur Tengah berisiko menghadapi ketegangan yang lebih luas dengan dampak regional dan internasional yang signifikan.

Konflik itu terjadi bersamaan dengan perang antara Israel yang didukung AS melawan Hamas di Gaza dan Hezbollah di Lebanon, dua kelompok yang merupakan sekutu Iran.

Assad telah berperang melawan pasukan para pemberontak yang berupaya menggulingkannya selama 13 tahun. 

Konflik itu diperkirakan telah menewaskan setengah juta orang. Sekitar 6,8 juta warga Suriah telah meninggalkan negara itu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved