Pria Australia yang Darahnya Telah Selamatkan 2,4 Juta Bayi Meninggal, Mengandung Antibodi Langka

James Harrison, pria Australia yang berjasa menyelamatkan 2,4 juta bayi melalui donor plasma darahnya meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Editor: Muliadi Gani
YouTube 10 News First
JAMES HARRISON - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube 10 News First yang diambil pada Rabu (5/3/2025), menunjukkan James Harrison saat melakukan donor darah. Harrison meninggal dunia di usia 88 tahun. 

PROHABA.CO, SYDNEY -  James Harrison, pria Australia yang berjasa menyelamatkan 2,4 juta bayi melalui donor plasma darahnya meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Dilaporkan oleh Australian Red Cross Lifeblood, Harrison, yang bekerja sebagai pegawai departemen perkeretaan, meninggal di sebuah panti jompo di pantai tengah New South Wales pada 17 Februari 2025 kemarin.

 James Harrison, salah satu donor darah paling dermawan di dunia 'plasma darahnya telah menyelamatkan lebih dari 2 juta bayi' meninggal dunia.

 Harrison tutup usia dalam tidurnya di sebuah panti jompo di New South Wales, Australia, pada 17 Februari lalu, menurut pernyataan keluarganya pada Senin (3/3/2025) sebagaimana dikutip BBC.

Harrison, yang dikenal di Australia sebagai “pria dengan lengan emas”, memiliki darah yang mengandung antibodi langka, Anti-D, yang digunakan untuk membuat obat bagi ibu hamil yang berisiko darahnya menyerang janin. 

Palang Merah Australia, yang mengenang jasa Harrison, mengatakan bahwa dia berjanji menjadi donor setelah menerima transfusi darah saat menjalani operasi besar di dada pada usia 14 tahun.

Baca juga: Darah Emas, Golongan Darah yang Paling Langka di Dunia

Harrison mulai mendonasikan plasma darahnya saat berusia 18 tahun dan rutin melakukannya setiap dua minggu hingga mencapai usia 81 tahun.

Ia mencatat rekor dunia sebagai donor plasma darah terbanyak pada tahun 2005, dan mempertahankan gelar itu hingga 2022, sebelum seorang pria di AS melampaui rekornya.

Putri Harrison, Tracey Mellowship, mengatakan bahwa ayahnya “sangat bangga telah menyelamatkan begitu banyak nyawa, tanpa biaya atau rasa sakit,” “Ia selalu berkata bahwa mendonasikan darah tidak menyakitkan, dan nyawa yang diselamatkan bisa jadi adalah nyawamu sendiri,” kata Tracey Mellowship.  

Mellowship dan dua cucu Harrison juga menerima imunisasi anti-D. 

“Itu membuat (James) senang mendengar tentang banyak keluarga seperti kami, yang hidup karena kebaikannya,” kata Mellowship.

Suntikan Anti-D berfungsi melindungi bayi yang belum lahir dari penyakit darah mematikan yang disebut penyakit hemolitik janin dan bayi baru lahir (haemolytic disease of the foetus and newborn/HDFN).

Kondisi itu terjadi saat kehamilan ketika sel darah merah ibu tidak sesuai dengan sel darah bayi yang sedang tumbuh.

Baca juga: Mengapa Manusia Memiliki Golongan Darah yang Berbeda? Ini Penjelasannya

Sistem imun ibu menganggap sel darah bayi sebagai ancaman dan mulai memproduksi antibodi untuk menyerangnya.

Kondisi itu bisa sangat berbahaya bagi bayi, menyebabkan anemia berat, gagal jantung, atau bahkan kematian.

Sebelum intervensi anti-D dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an, satu dari dua bayi yang didiagnosis dengan HDFN meninggal dunia.

BBC melaporkan, tidak jelas bagaimana darah Harrison menjadi begitu kaya akan anti-D, tetapi beberapa laporan mengatakan hal itu ada hubungannya dengan transfusi darah secara masif yang diterimanya pada usia 14 tahun.

Palang Merah Australia, yang juga dikenal sebagai Lifeblood, menyatakan terdapat kurang dari 200 donor Anti-D di Australia, dan mereka berkontribusi dalam membantu sekitar 45.000 ibu dan bayi setiap tahun.  

Lifeblood telah bekerja sama dengan Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research Australia untuk mengembangkan antibodi anti-D di laboratorium dengan mereplikasi darah dan sel kekebalan dari Harrison dan donor lainnya. 

Baca juga: Wisdom, Burung Liar Tertua di Dunia Bertelur Lagi Pada Usia 74 Tahun

Baca juga: Berusia Lebih Seabad, John Tinniswood Pria Tertua di Dunia Meninggal di Usia 112 Tahun

Baca juga: Pasutri di Kuwait Bercerai 3 Menit Setelah Menikah, Pernikahan Terpendek dalam Sejarah Negara Itu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Australia yang Darahnya Telah Selamatkan 2,4 Juta Bayi Tutup Usia", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved