Tahukah Anda

Memungut Makanan yang Jatuh Sebelum Lima Detik, Tindakan yang Benarkah?

Anjuran lima detik, keyakinan bahwa makanan yang jatuh ke lantai masih aman dikonsumsi jika diambil dalam waktu kurang dari lima detik 'telah menjadi

Editor: Muliadi Gani
Thinkstock
ILUSTRASI makanan jatuh sebelum lima detik. 

PROHABA.CO -  Kita pernah melakukannya atau tanpa sengaja menjatuhkan makanan kita ke lantai tetapi langsung mengambilnya sebelum lima detik dan meniupnya dengan cepat. 

Kemudian kita berharap itu akan baik-baik saja.

Anjuran lima detik, keyakinan bahwa makanan yang jatuh ke lantai masih aman dikonsumsi jika diambil dalam waktu kurang dari lima detik 'telah menjadi perdebatan panjang. 

Sebagian orang menganggapnya benar, sedangkan yang lain menyebutnya sebagai mitos belaka.

Namun, bagaimana sains menanggapinya?

Kunci dari aturan lima detik adalah memahami seberapa cepat bakteri berpindah dari permukaan lantai ke makanan.

Menurut Donald Schaffner, ilmuwan pangan dari Rutgers University, banyak penelitian sebelumnya tidak memenuhi standar ilmiah yang ketat.

Sebelum tahun 2016, hanya ada satu studi ilmiah yang benar-benar mengkaji aturan ini, yaitu penelitian oleh Paul Dawson dari Clemson University pada tahun 2007.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa makanan bisa terkontaminasi bakteri segera setelah menyentuh lantai, meskipun penelitian tersebut lebih fokus pada ketahanan bakteri di permukaan yang berbeda.

Baca juga: Benarkah Mentimun Rebus Efektif Cegah Masalah Kesehatan Serius? Berikut Penjelasannya

Schaffner dan mahasiswanya, Robyn Miranda, kemudian melakukan eksperimen lebih luas yang diterbitkan dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology pada tahun 2016.

Mereka menemukan bahwa aturan lima detik sebenarnya tidak berlaku.

Semakin lama makanan berada di lantai, semakin banyak bakteri yang menempel.

Namun, bakteri sudah mulai berpindah ke makanan sejak detik pertama. 

Faktor terbesar yang memengaruhi perpindahan bakteri bukanlah waktu, tetapi kelembapan.

Makanan yang lebih basah, seperti semangka, mengumpulkan lebih banyak bakteri dibandingkan makanan kering seperti roti atau permen karet.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved