Dokter Lecehkan Pasien

Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Ibu Hamil Saat Pemeriksaan USG Ditangkap

Dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap ibu hamil pada sebuah klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil ditangkap.

Editor: Jamaluddin
Instagram @ahmadsahroni88
DOKTER KANDUNGAN GARUT - Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG). (kolase foto, Selasa 15/4/2025). 

Dokter kandungan bernama Syafril Firdaus itu dibekuk tim Polda Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (15/4/2025).

PROHABA.CO - Tak lama setelah videonya viral di media sosial, dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap ibu hamil pada sebuah klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil ditangkap polisi.  

Dokter kandungan bernama Syafril Firdaus itu dibekuk tim Polda Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (15/4/2025).

Seperti diberitakan sebelumnya, dokter kandungan itu melakukan pelecehan terhadap ibu hamil saat memeriksa korban dengan alat ultrasonografi atau USG.

Hingga saat ini, ada dua wanita yang membuat laporan atas tindakan Syafril Firdaus tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, pelecehan seksual itu dilakukan Syafril Firdaus saat ia masih bekerja di sebuah klinik kawasan Pengkolan Garut, Jalan Ahmad Yadi, Pakuwon, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pengelola klinik, dr Dewi Sri Fitriani, mengatakan, pelaku sudah diberhentikan dari praktik di klinik pada tahun ini.

Ia mendapat laporan dari sejumlah pasien yang menerima tindakan tidak mengenakkan saat diperiksa pelaku.

"Ya sempat ada keluhan dari pasien," bebernya, Selasa (15/4/2025).

Kasus pelecehan itu terungkap setelah pihak klinik mengecek rekaman CCTV di ruang praktik.

"Memang beliau juga sudah tidak praktik di rumah sakit mana pun di Garut," lanjutnya.

Pihak klinik merasa dirugikan atas perbuatan pelaku.

Selain itu, pelaku sudah mencoreng profesi dokter di Indonesia.

"Sangat dirugikan sekali, apalagi bukan hanya klinik saja secara pribadi, tapi kepada seluruh dokter-dokter di Indonesia, karena dengan adanya satu oknum ini jadi mencoreng seolah-olah dokter itu sama," imbuh dr Dewi Sri Fitriani.

Disorot Dedi Mulyadi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved