Makanan Khas Aceh

Masakan dan Kue Khas Aceh yang Mulai Dilupakan, Kamu Wajib Mencobanya

Aceh merupakan provinsi yang kaya akan budaya dan adat. Makanan dan masakan khas Aceh merupakan suatu hal yang wajib dicoba selama berkunjung ke Aceh.

Penulis: Cut Bintu Jabbabirah | Editor: Jamaluddin
AI
MASJID RAYA BAITURRAHMAN - Ilustrasi Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Aceh merupakan provinsi yang sangat unik dengan karakter penduduknya, bahasa yang beragam, budaya, adat, dan bahkan menu makanan dan kue yang khas. Namun, siapa sangka di balik kepopuleritasnya, ada beberapa menu makanan dan kue khas Aceh yang sudah kurang diminati atau dilupakan. Berikut daftarnya. 

Namun, siapa sangka ada beberapa jenis makanan khas Aceh yang mulai terlupakan dan Anda dari luar Aceh yang mau berkunjung ke Aceh pastikan untuk tidak melewatkan makanan-makanan khas Aceh berikut ini

PROHABA.CO - Aceh memang dikenal dengan keagamaan, budaya, bahasa, tempat wisata, dan menu makanannya yang begitu beragam, khas, dan kaya akan rempah.

Mi Aceh merupakan salah satu jenis makanan yang paling terkenal di Aceh, bahkan sampai ke Pulau Jawa.

Namun, siapa sangka ada beberapa jenis makanan khas Aceh yang mulai terlupakan dan Anda dari luar Aceh yang mau berkunjung ke Aceh pastikan untuk tidak melewatkan makanan-makanan khas Aceh berikut ini:

1. Sie Reuboh

Kuah Beulangong merupakan makanan khas Aceh yang sangat popular di kalangan masyarakat Aceh.

Kuah Beulangong menjadi menu makanan yang tidak bisa dilewatkan oleh masyarakat Aceh sendiri ketika ada kenduri atau acara adat.

Kuah Beulangong berupa gulai daging sapi, kambing, atau kerbau yang ditambahkan buah nangka muda, pisang muda, atau hati pohon pisang yang dimasak dalam kuali besar.

Selain Kuah Beulangong, ada salah satu makanan khas Aceh yang sudah mulai terlupakan terutama di kalangan generasi muda.

Makanan dimaksud adalah Sie Reuboh.

Sie Reuboh sudah mulai terlupakan karena jarang ditemukan di kota-kota besar, atau tidak menarik lagi untuk dicicipi karena pengaruh makanan budaya luar yang mulai tersebar di Aceh.

 Sie Reuboh memiliki arti 'Daging Rebus' yaitu daging sapi rebus yang diawetkan dengan cuka dan rempah.

Proses penyajian Sie Reuboh ini berbeda dengan proses penyajian Kuah Beulangong sendiri.

Adapun Langkah-langkah memasak Sie Reuboh sebagai berikut:

  • Persiapan Daging

Potong-potong daging sapi sesuai selera, campurkan dengan sedikit garam, diamkan beberapa menit.

  • Tumis Bumbu

Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, merica, dan cabai merah, lalu tumis bumbu halus hingga harum.

  • Masak Daging

Masukkan daging ke dalam wajan bersama bumbu tumis dan aduk rata hingga daging berubah warna.

  • Tambahkan Cuka dan Rempah

Tuang cuka aren ke dalam wajan, tambahkan serai, lengkuas, daun salam, dan garam lalu tambahkan air secukupnya agar daging terendam.

  • Rebus Hingga Empuk

Masak dengan api kecil hingga air menyusut, daging empuk, dan bumbu meresap sempurna, biasanya memakan waktu sekitar 1–1,5 jam, selanjutnya Sie Reuboh siap disajikan.

2. Masak Puteh

Masak Puteh adalah salah satu hidangan tradisional khas Aceh yang terkenal dengan kuah santan berwarna putih dan cita rasa gurih serta aromatik.

Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat, kenduri, dan hari besar keagamaan.

Daging sapi adalah bahan utama yang umum digunakan, namun variasi lain seperti ayam, bebek, atau bahkan terong juga popular.

Namun sekarang sudah jarang dijumpai masakan khas Aceh yang satu ini.

Dari masakan khas Aceh, kini kita beralih ke kue-kue khas Aceh yang mulai dilupakan baik di kalangan masyarakat biasa maupun kalangan elite di Aceh.

1. Bhoi

Zaman dulu, di setiap hari Lebaran kue khas Aceh yang satu ini selalu menjadi kue yang sangat spesial dan tidak boleh dilewatkan.

Namun, di era sekarang sudah sedikit orang yang berminat untuk mencicipinya.

Kue berbentuk bunga atau ikan ini, teksturnya ringan, renyah, dan khas mulai sulit ditemukan karena kalah pamor dengan kue modern yang sudah mulai menyebar di Aceh.

2. Meuseukat

Kudapan manis mirip dodol, berbahan dasar tepung dan kacang.

Biasanya dihidangkan saat perayaan seperti hari pernikahan dan khanduri di tempat orang meninggal (di beberapa daerah di Aceh), tapi kini mulai langka karena proses pembuatannya yang rumit dan lama.

3. Timphan

Kue tradisional dari tepung ketan dengan isian pisang atau kelapa atau dengan isian Asoe Kaya ini merupakan kue tradisional khas Aceh yang sering disajikan saat perayaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Kue ini memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang khas, dengan isian srikaya, pisang, atau kelapa.

Biasanya, timphan dibungkus dengan daun pisang muda dan dikukus hingga matang.

Meski Timphan masih ada, tapi sudah jarang ditemui di beberapa daerah di Aceh. (Penulis adalah mahasiswa Internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved