Tahukah Anda

Makanan yang Dapat Menunda Penuaan, Berikut Penjelasan Menurut Penelitian

Penuaan adalah proses yang tak terelakkan. Namun, seberapa cepat kita menua ternyata bisa diperlambat. 

Editor: Muliadi Gani
Shutterstock/Antonina Vlasova
ILUSTRASI makanan sehat - Ilustrasi diet mediterania. Ahli menyebutkan bahwa manfaat diet mediterania potensial untuk mengurangi gejala PTSD (posttraumatic stress disorder). 

Peserta yang memiliki usia biologis lebih tua di awal justru mendapat manfaat paling besar.

Meski peserta program juga mengalami penurunan berat badan rata-rata 2 kg, faktor ini tidak berkontribusi signifikan terhadap penurunan usia epigenetik.

Hal ini menunjukkan bahwa makanan berperan lewat mekanisme unik, bukan sekadar pembatasan kalori.

Temuan ini selaras dengan studi lain tentang diet kaya polifenol, seperti diet Mediterania dan diet tradisional Jepang, yang menunjukkan manfaat serupa terhadap usia epigenetik.

Studi DIRECT PLUS misalnya, menunjukkan bahwa diet Mediterania hijau yang ditambah kenari, teh hijau, dan minyak zaitun memperlambat penuaan biologis, terutama berkat senyawa seperti tirosol dan urolitin yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi.

Yang membuat studi ini istimewa adalah pendekatannya yang detail.

Para peserta mengisi kuesioner frekuensi makanan yang dianalisis secara saksama, dan keakuratannya dikonfirmasi lewat penanda darah seperti methyltetrahydrofolate, nutrisi dari sayuran hijau.

Meski jumlah peserta sedikit dan mayoritas adalah pria kulit putih berpendidikan, model statistik yang digunakan mampu menjelaskan 44 persen variasi dalam perubahan usia epigenetic.

Ini hasil yang cukup mengesankan, mengingat kompleksitas penuaan.

Hasil ini membuka pintu bagi strategi antipenuaan yang berbasis makanan.

Dengan memilih makanan yang bisa memodulasi metilasi DNA, mungkin kita bisa memperlambat proses biologis yang selama ini dianggap tak terhindarkan.

Tentu, studi lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar dan beragam masih diperlukan.

Apalagi dengan munculnya ‘epigenetic clock’ generasi baru yang bisa memperhitungkan perubahan pada sistem imun dan metabolisme.

Namun, satu hal yang jelas: makanan tertentu bukan hanya memengaruhi energi atau rasa, tapi juga umur sel kita.

Makan bawang putih atau minum teh hijau setiap hari mungkin adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan jangka panjang. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved