Berita Aceh Barat

Dewan Sorot Pasar Hewan Suak Nie Terbengkalai, Anggaran Muncul Lagi di APBK

Proyek pembangunan Pasar Hewan yang terletak di atas lahan gambut Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan

Editor: Muliadi Gani
SERAMBI/SA'DUL BAHRI  
Anggota DPRK Aceh Barat, Ramli SE. Dewan Sorot Pasar Hewan Suak Nie Terbengkalai, Anggaran Muncul Lagi di APBK 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

PROHABA.CO, MEULABOH -  Proyek pembangunan Pasar Hewan yang terletak di atas lahan gambut Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, kembali menjadi sorotan publik. 

Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRK Aceh Barat melontarkan kritik tajam terhadap proyek yang dinilai tidak hanya bermasalah secara administratif dan teknis, tetapi juga berpotensi merugikan keuangan negara.

Sejak dimulai pada 2021, pasar hewan tersebut dirancang sebagai pusat aktivitas ekonomi sektor peternakan.

Namun hingga saat ini, proyek itu justru menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada manfaat. 

Bangunan yang telah berdiri nyaris empat tahun lalu kini terbengkalai, dipenuhi ilalang, dan belum sekali pun difungsikan.

Wakil Ketua Fraksi PAN DPRK Aceh Barat, Ramli, SE, dalam pernyataannya dikutip Serambinews pada Rabu (16/7/2025), menyebut proyek tersebut sebagai bentuk buruknya perencanaan pemerintah daerah.

Ia mengungkapkan bahwa Fraksinya telah secara resmi mempertanyakan kelanjutan proyek itu dalam Rapat Paripurna DPRK yang digelar dua hari sebelumnya.

la menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi pasar hewan yang telah dibangun namun hingga kini belum difungsikan dan dibiarkan terbengkalai.

Baca juga: Pemusnahan Barang Bukti 50 Perkara Terkait Narkotika Digelar di Kejari Aceh Barat

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pasar hewan.

Lokasinya berada di lahan gambut Desa Suak Nie.

Pertanyaannya, apakah pengadaan tanah dan pembangunannya sudah selesai dilaksanakan," tegas Ramli.

Dikatakannya, bahwa hal yang lebih mengkhawatirkan lagi, menurut Ramli SE, meskipun bangunan pasar sudah berdiri, akan tetapi hingga tahun 2024 masih muncul anggaran baru senilai Rp 2 miliar untuk pembebasan lahan.

Hal ini menunjukkan ketidakberesan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, seharusnya duluan pembebasan tanah atau lahan yang menjadi lokasi dibangunnya bangunan tersebut.

"Sementara bangunannya sudah ada lebih dulu, sekarang baru muncul anggaran untuk pembebasan lahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved