Haji dan Umrah

Miqat Haji dan Umrah, Ini Daftar Lokasinya dan Aturan bagi Jamaah

Miqat merupakan ketentuan yang ditetapkan langsung oleh Rasulullah Muhammad saw untuk membimbing umat Islam dalam menunaikan ibadah haji dan umrah.

Editor: Jamaluddin
ISTIMEWA
PIMPINAN RAUDATUL QUR’AN - Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Abu Dr Tgk H Sulfanwandi Hasan MA. Tgk Sulfanwandi menjelaskan tentang lokasi-lokasi miqat untuk melaksanakan haji dan umrah serta hal-hal yang harus diperhatikan jamaah saat mengambil miqat. 

Menurut Tgk Sulfanwandi, ada lima lokasi miqat yang bisa dikunjungi oleh setiap orang yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah. 

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Bagi Anda yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji atau umrah, istilah miqat tentu saja bukan lagi sesuatu yang baru.

Sebab, miqat termasuk aktivitas yang dilakukan oleh setiap jamaah yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Sebaliknya, bagi Anda yang belum pernah menunaikan ibadah ke Tanah Suci, terkadang belum begitu paham apa sebenarnya yang dimaksud dengan miqat serta apa dan bagaimana kegiatan itu dilaksanakan.

Untuk memberikan gambaran tentang hal-hal tersebut, termasuk soal aturan yang harus dipatuhi oleh jamaah saat melakukan miqat, ada baiknya kita menyimak penjelasan Pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah atau KBIHU Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Abu Dr Tgk H Sulfanwandi Hasan MA, di bawah ini:

Secara umum, miqat merupakan ketentuan yang ditetapkan langsung oleh Rasulullah Muhammad saw untuk membimbing umat Islam dalam menunaikan ibadah haji dan umrah secara tertib dan sah. 

Penetapan ini bertujuan agar setiap jamaah memulai ihram dari batas-batas yang sudah ditentukan, sesuai wilayah asal kedatangan jamaah ke Tanah Suci.

Adapun tujuan dan makna filosofis miqat adalah sebagai berikut:

  • Persiapan mental dan spiritual 

Dalam konteks ini, miqat menandai awal transformasi diri dari dunia biasa menuju kesucian spiritual.

  • Disiplin syariat 

Ini berarti bahwa dengan melakukan miqat, umat Islam diuji untuk mematuhi ketentuan waktu dan tempat secara tepat.

  • Kesetaraan 

Filosfi lain dari perlunya miqat Adalah agar semua jamaah--dari manapun datangnya--tetap harus berhenti di miqat. 

Hal ini menunjukkan bahwa semua kita sama di hadapan Allah Swt.

Tgk Sulfanwadi yang juga Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Provinsi Aceh, ini menjelaskan, miqat menurut bahasa berasal dari kata أوقت - يوقت yang merupakan bentuk dari isim zaman dan makan yang memiliki arti menetapkan waktu. 

Secara istilah, sebutnya, miqat adalah tempat dan waktu yang sudah ditetapkan untuk mulai mengerjakan ibadah haji dan umrah

“Miqat terbagi dalam dua bentuk yaitu miqat zamani dan miqat makani,” ujar Tgk Sulfanwandi yang juga dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved