Sebelumnya juga sempat disebutkan Kopda M mengajak W melarikan diri pasca penembakan Rina Wulandari. Namun W menolak.
Selama bersama Muslimin, sang selingkuhan bekerja menjual kartu perdana.
Inilah yang membuat Muslimin mudah berganti-ganti nomor ponsel.
"Ganti nomor ponsel agar Muslimin tidak ketahuan. Jadi dia sangat mudah sekali gonta-ganti nomor ponsel dan Muslimin punya empat ponsel," imbuhnya.
Baca juga: Kopda Muslimin Bunuh Diri di Rumah Orangtuanya di Kendal, Sempat Meminta Maaf
Terkait kasus tersebut, ia mengatakan saat ini sedang memeriksa saksi-saksi yang belum diperiksa.
Saksi tersebut di antaranya korban dan keluarga Muslimin.
"Masih ada saksi yang belum diperiksa pada perkara tersebut," tandasnya.
Orangtua sebut Kopda Muslimin meninggal karena capek
Orangtua Kopda Muslimin meyakini anaknya meninggal bukan karena bunuh diri.
Mustakim, ayah Kopda Muslimin mengatakan anaknya meninggal karena capek.
Keterangan tersebut disampaikan Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki usai melayat ke rumah orangtua Kopda Muslimin, di Gang Ademayem RT 02 RW 01, Kelurahan Trompo, Kamis (28/7/2022).
Basuki yang datang usai azan Magrib, sempat masuk ke rumah Mustakim dan berbicara dengan tuan rumah.
Sekitar 30 menit, Basuki kemudian pamit pulang.
“Insya Allah, besok saya akan datang kembali untuk ikut tahlil,” kata Basuki.
Basuki mengatakan, dirinya sempat berbicara cukup panjang dengan Mustakim. Berdasarkan keterangan si ayah, Kopda Muslim datang ke rumah pukul 05.30 WIB.
Baca juga: Oknum TNI Kopda Muslimin Dilaporkan Bunuh Diri? Tewas Minum Racun di Kendal