Lima Alasan Mengapa Monyet Berbahaya untuk Dipelihara

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah Kalua, monyet pemabuk setelah dimasukkan ke dalam kurungan. Dia ditangkap karena membunuh satu orang dan melukai 250 lainnya karena miras yang biasa dia tenggak, habis.

PROHABA.CO - Beberapa orang tertarik menjadikan monyet sebagai hewan peliharaan.

Selain karena tampilan bayi monyet yang terlihat menggemaskan, memelihara monyet juga terasa lebih menantang.

Jika Anda salah satunya, ada baiknya mengurungkan niat untuk memelihara monyet.

Pasalnya, monyet tak selamanya tampak lucu dan menggemaskan.

Begitu monyet matang secara seksual, mereka bisa menjadi agresif.

Bahkan, ada yang bisa menularkan penyakit mematikan, seperti virus herpes B yang dapat ditularkan primata ke manusia melalui gigitan dan cakaran.

1. Butuh komitmen jangka panjang

Menjadikan monyet hewan peliharaan tidak seperti merawat kebanyakan hewan peliharaan lainnya.

Monyet yang dirawat dengan baik umumnya dapat hidup antara 20 hingga 40 tahun, dan ia membutuhkan komitmen penuh Anda sepanjang hidupnya.

Selain itu, monyet tidak tumbuh dan menjadi dewasa seperti anak manusia.

Baca juga: Dikejar Monyet, Bocah Ini Minta Tolong ke Reporter yang Lagi Siaran Langsung, Reaksinya Tuai Pujian

Mereka, pada dasarnya adalah balita permanen. Meski saat bayi monyet tampak menggemaskan dan tidak berbahaya, begitu memasuki usia pubertas, perilaku monyet akan sangat berbeda.

Mereka bisa sangatagresif, sulit diatur, bahkan menggigit dan mencakar orang yang merawatnya.

Sulitnya lagi, monyet peliharaan tak mudah menerima orang baru dalam hidup Anda, seperti pasangan dan anak-anak.

Begitu pemilik menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi menangani dan merawat monyet, mereka akan memindahkan monyet ke tempat lain.

Sayangnya, kebun binatang tidak menerima bekas hewan peliharaan.

Halaman
123