Menurut Healthline, kebiasaan makan mi instan setiap hari menyebabkan perubahan perilaku yang pada akhirnya dapat memperburuk gejala gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD) pada beberapa orang.
Hal ini karena bahan umum dalam mi instan, pengawet TBHQ, dikaitkan dengan gejala ADHD.
- Meningkatkan risiko penyakit ginjal
Kadar natrium yang tinggi dalam mi instan dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit ginjal dan batu ginjal, menurut AHA.
Alasan mengapa rasa asin dikaitkan dengan ginjal karena garam meningkatkan kadar kalsium yang dilepaskan dalam urin, dan batu ginjal dapat terbentuk ketika kelebihan kalsium berikatan dengan oksalat, bahan alami dalam banyak buah dan sayuran. (Penulis adalah mahasiswa Internship dari Universitas Malikussaleh, Aceh Utara)