Kesehatan Jiwa

Angka Bunuh Diri Pada Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita, Ini Penyebabnya

Penulis: Safira Aznura Yunda
Editor: Jamaluddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bunuh diri.

Tingginya angka bunuh diri pada pria dibandingkan perempuan merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks yang melibatkan interaksi antara faktor biologis, psikologis, sosial, dan budaya.

PROHABA.CO - Badan Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan angka bunuh diri pada pria dua kali lipat lebih banyak dibandingkan wanita.

Tingginya angka bunuh diri pada pria dibandingkan perempuan merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks yang melibatkan interaksi antara faktor biologis, psikologis, sosial, dan budaya.

Meskipun setiap individu unik dan tidak semua orang dengan karakteristik tertentu akan mengalami risiko bunuh diri.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingginya angka bunuh diri pada laki-laki:

1. Metode yang lebih fatal

Baca juga: Terlilit Pinjol, Seorang Ibu Muda di Bali Coba Bunuh Diri Bersama Anak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria cenderung menggunakan metode yang lebih mematikan dalam upaya bunuh diri, seperti senjata api yang dapat meningkatkan angka kematian.

2. Ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi

Pria sering kali diminta untuk menekan atau menunjukkan kekuatan, sehingga menyulitkan mereka untuk mengekspresikan atau menghadapi masalah emosional, sehingga meningkatkan risiko bunuh diri.

3. Tekanan sosial dan ekonomi

Beberapa pria mungkin merasa tekanan untuk mencapai standar sosial atau ekonomi tertentu.

Jika mereka merasa gagal atau tidak mampu mencapai ekspektasi tersebut, hal ini dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

Baca juga: Pria Bunuh Diri dari Lantai 29 Apartemen di Jatinegara

4. Kurangnya dukungan sosial

Pria mungkin kurang cenderung mencari dukungan sosial daripada wanita.

Kurangnya dukungan sosial dapat meningkatkan risiko bunuh diri, terutama saat mengalami kesulitan atau kehilangan pekerjaan.

Halaman
1234