Cak Imin tidak datang sendirian.
Dia didampingi Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid, dan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.
Hadir juga Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, dan Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Kunjungan itu merupakan yang perdana dilakukan Muhaimin setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Pada Selasa (23/4/2024) pagi, Cak Imin juga menyambangi Kantor DPP PKS bersama Anies Baswedan.
Sebelumnya, Muhaimin menegaskan partainya sangat berharap bisa bekerja sama dengan Partai NasDem, PKS, dan partai-partai manapun.
Bagi PKB, kebersamaan dengan NasDem dan PKS pada Pilpres 2024 sudah membuahkan memori manis yang sangat membekas.
"Itu memudahkan kalau kerja sama di masa datang," ujar Cak Imin.
Bagaimana dengan PDI-P dan PKS?
Selain PKB dan NasDem, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga bukan merupakan koalisi parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
PKB, NasDem, dan PKS adalah tiga parpol yang bergabung dalam Koalisi Perubahan mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Sementara PDI-P dan PPP mengusung Ganjar-Mahfud MD.
Ketua DPP PDI-P, Ahmad Basarah, mengatakan partainya siap menjadi oposisi atau bergabung dalam koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun, Basarah menegaskan sikap partai itu akan diputuskan Ketua Umum (Ketum) PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Jadi apapun keputusan Ibu Mega kelak, maka seluruh kader PDIP akan siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan," kata Basarah di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4/2024).