Dalam sebuah penelitian, 14 pria dengan berat badan berlebih yang mengonsumsi 25 persen kalori dari protein selama 12 minggu mengalami penurunan 50?lam keinginan mereka untuk ngemil larut malam dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi lebih sedikit protein.
2. Kurang tidur
Cukup tidur merupakan faktor dalam pengendalian nafsu makan karena membantu mengatur ghrelin, hormon perangsang nafsu makan.
Kurang tidur dapat menyebabkan tingkat ghrelin yang lebih tinggi. Itulah sebabnya kita merasa lebih lapar saat kurang tidur.
Dalam sebuah penelitian, 15 orang yang kurang tidur hanya satu malam dilaporkan menjadi lebih lapar secara signifikan dan memilih porsi makan 14 % lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidur selama delapan jam.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Membuat Belalang Makin Lapar dan Rusak Tanaman
Baca juga: 4 Tahun tak Nafkahi Anak, Polisi Amankan Seorang Ayah di Aceh Timur Usai Dilaporkan Mantan Istri
3. Makan terlalu banyak karbohidrat olahan
Karena karbohidrat olahan kekurangan serat pengisi, tubuh kita mencernanya dengan sangat cepat.
Ini adalah alasan utama mengapa kita lebih sering lapar jika makan banyak karbohidrat olahan.
Selain itu, makan karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan cepat gula darah.
Hal ini menyebabkan peningkatan kadar insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula ke dalam sel.
Ketika banyak insulin dilepaskan sebagai respons terhadap gula darah tinggi, ia dengan cepat menghilangkan gula dari darah, yang dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Kadar gula darah yang rendah menandakan tubuh membutuhkan lebih banyak makanan, yang merupakan alasan lain mengapa kita sering merasa lapar jika karbohidrat olahan adalah bagian rutin dari makanan kita.
4. Diet rendah lemak
Mengonsumsi lemak dapat menyebabkan pelepasan berbagai hormon penambah rasa kenyang.
Karena alasan ini, kita mungkin sering merasa lapar jika makan makanan yang rendah lemak.