Terlepas dari penyebabnya, kemarahan dapat bertindak sebagai motivator yang kuat untuk menjadi intim dengan orang lain.
2. Jatuh cinta
Perasaan menggembirakan saat jatuh cinta pada seseorang umumnya tidak bertahan selamanya.
Saat pertama kali jatuh cinta pada seseorang, Anda mungkin akan merasakan gairah, kegembiraan, dan aliran dopamin yang meluap-luap hanya karena menerima pesan singkat darinya.
Namun, intensitas perasaan ini biasanya memudar seiring berjalannya waktu.
Tentu saja, cinta yang stabil dan abadi itu ada.
Setelah kilauannya memudar, Anda mungkin menyadari bahwa cinta itu tidak ada di sana.
Atau mungkin Anda menyadari bahwa sedang jatuh cinta dengan orang lain.
Hal ini dapat membuat Anda lebih sulit untuk meninggalkan hubungan yang masih memberikan rasa kekeluargaan, persahabatan, stabilitas, dan keamanan.
Namun, bertahan dalam sebuah hubungan tanpa cinta yang romantis dapat menimbulkan keinginan untuk merasakan cinta lagi dan memotivasi perselingkuhan.
Baca juga: Mengapa Rambut yang Memutih Tidak Bisa Berwarna Hitam Lagi? Ini Penjelasannya
Baca juga: Mengapa Beberapa Memori Bisa Kita Ingat dalam Waktu Lama? Ini Penjelasannya
3. Masalah komitmen
Orang yang memiliki masalah dengan komitmen mungkin lebih berisiko untuk berbuat curang dalam beberapa kasus.
Ditambah lagi, komitmen tidak berarti hal yang sama bagi semua orang.
Mungkin saja dua orang dalam suatu hubungan memiliki gagasan yang sangat berbeda tentang status hubungan, seperti apakah hubungan itu kasual, eksklusif, dan sebagainya.
4. Hasrat seksual