Tahukah Anda

Kenapa Lebih Banyak Fosil Dinosaurus yang Ditemukan daripada Kerangka Manusia? Ini Penjelasannya

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kehidupan dinosaurus.

PROHABA.CO -  Dinosaurus adalah hewan purba berukuran raksasa yang pernah hidup bebas di Bumi sebelum kepunahannya sekitar 66 juta tahun lalu.

Keberadaan dinosaurus di muka Bumi meninggalkan bukti sejarah yang bisa dilihat dari fosilnya.

Fosil dinosaurus inilah yang jadi bukti bahwa jutaan tahun lalu dinosaurus pernah mendominasi kehidupan di muka Bumi.

Di sisi lain, manusia yang muncul ratusan ribu tahun lalu masih hidup dengan relatif baik di Bumi hingga sekarang.

Meski demikian kita masih bisa menemukan sisa-sisa dinosaurus lebih banyak daripada nenek moyang kita sendiri.

Mengapa demikian? Seperti dikutip dari Science ABC, dinosaurus adalah kelas hewan yang hidup di planet ini jutaan tahun yang lalu.

Kendati sudah punah, dinosaurus menjadi subjek perhatian bagi para banyak kalangan.

Namun yang tidak disadari banyak orang adalah dinosaurus merupakan kelompok beragam reptil dari kelompok organisme yang disebut Dinosauria yang pertama kali muncul antara 231 dan 243 juta tahun yang lalu.

Artinya, ada banyak spesies dinosaurus. 

Baca juga: Mengapa Bumi Lebih Menarik bagi Alien Saat Zaman Dinosaurus, Menurut Penelitian

Bahkan, jumlahnya sangat banyak. Contohnya saja, kita telah menemukan dan menamai sekitar 700 spesies dinosaurus, di mana sekitar 300 di antaranya diidentifikasi secara meyakinkan sebagai spesies unik.

Dan kemungkinan masih ada banyak lainnya yang belum ditemukan.

Di sisi lain, Homo sapiens adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari genus Homo, yang mencakup beberapa spesies manusia yang telah punah.

Itu berarti, meski ada lebih dari seribu spesies dinosaurus sepanjang sejarah jumlah spesies manusia sangatlah kecil jika dibandingkan dinosaurus.

Hal inilah yang kemudian membuat kita lebih banyak menemukan sisa-sisa dinosaurus daripada manusia.

Masih ada alasan berikutnya, dinosaurus itu besar sekali.

Banyak spesies dinosaurus yang sangat besar, sehingga tulang-tulang mereka lebih mungkin tetap berada di tempat yang sama saat mereka mati, karena tulang-tulang sebesar itu jauh lebih kecil kemungkinannya untuk tertiup angin atau terbawa air. 

Baca juga: Benarkah Kura-Kura Termasuk Dinosaurus? Berikut Penjelasannya

Baca juga: Fosil Reptil Purba Berukuran Dua Dus Ditemukan di Pantai Inggris, Mungkin Terbesar di Laut

Sementara manusia memiliki kerangka kecil yang terdiri dari sekelompok tulang yang sangat kecil, cukup rapuh jika dibandingkan dengan dinosaurus.

Akibatnya kerangka manusia jauh lebih mudah terbawa dan terbawa oleh organisme lain.

Selain itu, tidak seperti dinosaurus, yang tubuhnya biasanya tetap berada di tempat mereka mati, manusia cenderung membakar mayat mereka atau menguburnya di tanah lapisan atas yang kaya organik dan basah, yang tidak cocok untuk fosilisasi skala besar.

 Saat ini, planet ini dihuni oleh sekitar 7,5 miliar manusia, tetapi 10.000 tahun yang lalu, keadaannya sangat berbeda.

Dalam 20.000 hingga 30.000 tahun pertama keberadaan manusia, jumlah manusia sangat sedikit dan mereka tinggal di lokasi-lokasi tertentu di seluruh dunia.

Jika salah satu dari manusia ini terkubur atau mati di tempat yang mendukung fosilisasi, kemungkinan manusia untuk menemukan spesimen itu sangat kecil.

 

Baca juga: Di Bawah Es Antartika Ditemukan Fosil Air Laut

Baca juga: Peneliti Temukan Hewan Purba yang Sempat Dikira Punah di Pegunungan Papua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Lebih Banyak Temuan Fosil Dinosaurus daripada Kerangka Manusia?", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News