PROHABA.CO - Tahukah anda, Angka 10.000 langkah per hari sebagai target ideal untuk orang dewasa mungkin sudah sering Anda dengar.
Pendekatan "satu ukuran untuk semua" ini memang mudah diingat, namun kurang mempertimbangkan perbedaan gaya hidup dan kondisi tubuh manusia.
Sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa bahkan orang dengan gaya hidup paling sedentari (sedikit bergerak) pun dapat menangkal efek samping negatif dari duduk terlalu lama dengan cara menambah jumlah langkah kaki harian.
Berjalan kaki adalah aktivitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Anjuran ini memang praktis dan mudah diingat, tetapi apakah benar berlaku untuk semua orang dengan gaya hidup dan kondisi fisik yang beragam?
Sebuah studi internasional terbaru menjawab pertanyaan ini dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan realistis.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan orang yang memiliki gaya hidup sangat sedentari 'misalnya mereka yang bekerja di depan komputer sepanjang hari' masih bisa mengurangi risiko penyakit dengan menambah jumlah langkah harian.
Risiko sedentari Gaya hidup sedentari kini menjadi hal umum di era digital.
Baca juga: Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Bikin Lebih Sehat, Berikut Penjelasannya
Duduk terlalu lama telahterbukti meningkatkan risiko penyakit jantung (CVD), kanker, diabetes, dan bahkan memperpendek usia.
Namun, masih menjadi pertanyaan: apakah langkah harian bisa menjadi penangkalnya?
Menurut Matthew Ahmadi, ilmuwan kesehatan masyarakat dari University of Sydney, “Ini bukan berarti orang bisa bebas duduk berjam-jam hanya karena mereka menambah langkah harian.
Tapi pesan utamanya adalah bahwa setiap gerakan itu penting.” Studi ini menggunakan data dari 72.174 sukarelawan dalam program jangka panjang UK Biobank di Inggris.
Peserta mengenakan alat pemantau aktivitas di pergelangan tangan selama tujuh hari untuk mengukur jumlah langkah dan waktu duduk mereka.
Ditemukan bahwa rata-rata waktu duduk peserta adalah 10,6 jam per hari.
Mereka yang melampaui angka ini dikategorikan sebagai individu dengan waktu sedentari tinggi.
Hasil utama penelitian ini menyatakan: 9.000 hingga 10.000 langkah per hari cukup untuk menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 21 persen dan menurunkan risiko kematian dini hingga 39 % , bahkan untuk mereka yang duduk dalam waktu lama.
Baca juga: Jalan Kaki Cepat Sepuluh Menit Bisa Bantu Berhenti Merokok, Ini Penjelasan Peneliti
Manfaat mulai terasa sejak mencapai 4.000 hingga 4.500 langkah per hari, dengan sekitar 50?ri total manfaat sudah didapatkan di kisaran ini.
Bahkan jumlah langkah sekecil apa pun di atas 2.200 langkah per hari sudah menunjukkan manfaat dalam menurunkan risiko.
Apa artinya?
Penelitian ini membawa kabar baik bagi siapa saja yang khawatir tentang dampak buruk dari pekerjaan yang mengharuskan duduk lama.
Tidak perlu merasa harus langsung mencapai 10.000 langkah.
Justru, peningkatan bertahap lebih realistis dan tetap membawa dampak besar bagi kesehatan.
“Semua gerakan, sekecil apa pun, berkontribusi terhadap kesehatan jantung dan harapan hidup kita,” tulis Ahmadi dan tim dalam laporan yang dimuat di British Journal of Sports Medicine.
Meskipun tidak ada cara instan untuk membalikkan efek buruk dari duduk terlalu lama, meningkatkan jumlah langkah harian adalah strategi efektif dan sederhana.
Dengan 4.000 langkah pun manfaat sudah bisa dirasakan, dan mencapai 10.000 langkah akan memberikan perlindungan yang optimal.
Jadi, ayo mulai bergerak lebih banyak karena setiap langkahmu berarti!
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Tanpa Menggunakan Alas Kaki Bagi Tubuh
Baca juga: Jalan Kaki 1 Jam Sehari Efektif untuk Turunkan Berat Badan
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Jalan Kaki Setiap Hari, Berikut Manfaatnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Jumlah Langkah Ideal Per Hari untuk Menetralkan Dampak Duduk Terlalu Lama?",