Berita Banda Aceh

Kapolda Aceh Ungkap Keterlibatan Warga Aceh dalam Jaringan Narkotika Internasional

Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, mengungkapkan adanya keterlibatan warga Aceh dalam jaringan internasional peredaran narkotika jenis sabu.

Editor: Muliadi Gani
SERAMBINEWS/HENDRI
MEMPERLIHATKAN NARKOTIKA – Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah didampingi Wakapolda Aceh, Bupati Gayo Lues, Kepala BNNP Aceh, Kepala Kanwil DJBC Aceh, Dirnarkoba Polda Aceh, Kapolres Gayo Lues, serta Pejabat Utama Polda Aceh memperlihatkan barang bukti narkotika yang diamankan dalam tiga bulan terakhir, dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin (6/10/2025). Kapolda Aceh Ungkap Keterlibatan Warga Aceh dalam Jaringan Narkotika Internasional 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

PROHABA.CO, BANDA ACEH –  Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, mengungkapkan adanya keterlibatan warga Aceh dalam jaringan internasional peredaran narkotika jenis sabu.

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di halaman Aula Presisi Polda Aceh, Senin (6/10/2025).

Menurut Kapolda, sejumlah warga Aceh tergabung dalam jaringan Golden Triangel, sebuah sindikat narkotika internasional yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.

“Penduduknya adalah penduduk Aceh yang rata-rata beroperasi di luar negeri.

Mereka bermarkas di Malaysia, Thailand, dan Myanmar,” ungkap Marzuki.

Selain Golden Triangel, Polda Aceh juga mengidentifikasi jaringan lain bernama Crescent Angel, yang beroperasi dari Pakistan, Iran, hingga Afghanistan.

Kapolda menjelaskan bahwa kedua jaringan tersebut memanfaatkan jalur tikus di sepanjang pantai utara dan barat Aceh untuk memasok sabu ke Indonesia.

Mayoritas sabu berasal dari Golden Triangel dan dikemas dengan bungkusan bertulisan Cina, karena proses akhir produksinya dilakukan di sana.

“Sabu dari jaringan Golden Triangel lebih murah karena hasil proses kimiawi.

Berbeda dengan Crescent Angel harganya lebih mahal karena yang memproduksi sabu secara alami dan biasanya dipasok ke Eropa dan Amerika,” jelasnya.

Baca juga: Polda Aceh Bongkar 1,3 Ton Kg Ganja, 1 Kg Kokain dan 80 Kg Sabu, 22 Tersangka Ditangkap

Baca juga: Kecelakaan di Depan SPBU Blang Panyang Lhokseumawe, Pengendara Motor Meninggal Terlindas Truk CPO

Kokain Masuk Aceh, Digunakan Sebagai Jalur Transit

Selain sabu, Kapolda juga mengungkap bahwa kokain mulai masuk ke Aceh, meski bukan untuk konsumsi lokal.

Kapolda menambahkan, selain mendeteksi jalur sabu, pihaknya juga mengungkap jalur masuknya kokain ke Aceh. 

Menurutnya, kokain masuk ke Aceh hanya sebagai perantara untuk kemudian dikirim ke Bali dan negara lainnya.

“Karena kokain ini sebenarnya bukan konsumsi untuk Aceh dan Sumatera,” papar Kapolda. 

“Ini biasanya masuknya ke Bali ataupun masuk ke Aceh, nanti akan dikirim ke Eropa,” terang dia. 

“Kokain ini mahal untuk masuk ke Eropa, jadi mereka mencari jalur baru,” ungkapnya. 

Selain itu, pengiriman kokain tersebut rata-rata dikirim menggunakan FedEx maupun JNE.

Meski demikian, Kapolda Marzuki mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya narkotika jenis kokain dan sabu ke wilayah Aceh.

“Ini barang baru bagi kita dalam penangkapan.

Bisa jadi jalurnya memang sudah ada di Aceh.

Untuk itu, mari kita hambat bersama-sama,” tegasnya. (*)

Baca juga: Tim Gabungan Gagalkan Peredaran Narkotika Jaringan Internasional,Sabu Impor 86 Kg Ditimbun di Langsa

Baca juga: Rumah Nenek 70 Tahun di Simpang Tiga Habis Terbakar, Korban Ditampung Sementara oleh Kapolsek

Baca juga: Lanal Lhokseumawe Berhasil Gagalkan Penyelundupan 100 Kilogram Sabu Jaringan Internasional

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Terungkap! Ada Warga Aceh Dibalik Peredaran Sabu Jaringan Internasional, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved