Tangan Perawat RSUTP Putus Diduga Kena Benda Tajam, Berhasil Disambung di RSUZA
Direktur Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dr Ismail Muhammad SpB menduga, tangan Anna Mutia (28)..
PROHABA, BLANGPIDIE – Direktur Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dr Ismail Muhammad SpB menduga, tangan Anna Mutia (28), perawat di rumah sakit tersebut, putus disebabkan terkena sabetan benda tajam.
Namun, bagaimana kejadiannya atau siapa pelakunya masih misteri hingga kemarin, karena saat ditemukan di jalan aspal korban dalam keadaan bersimbah darah dan tidak sadarkan diri.
“Saya menduga kuat beliau terkena benda tajam, karena putusnya sangat rapi dan seperti terkena benda keras dan tajam,” ujar Direktur RSUTP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB menajwab Prohaba, Selasa (29/12/2020) siang.
Menurut Dokter Ismuha— sapaan akrab Ismail Muhammad—jika korban terkena benda tumpul, maka ada bekas patahan yang tidak rapi di bawah bahu korban.
“Itu kan tulang. Jadi, kalau terkena benda tumpul atau kecelakaan pasti ada memar atau ada tulang yang retak dan remuk,” ungkap dokter spesialis bedah ini.
Secara ilmu yang dipahaminya, perawat berstatus tenaga kontrak di Ruang Rindu E RSUTP itu diduga kuat terkena benda keras dan tajam.
“Kemungkinan besar benda tajamnya sangat kuat, sebab kalau kecelakaan lalu lintas tidak seperti itu bentuk patahannya,” terang Ismuha.
Baca juga: Tangan Putus Total, Perawat Abdya Tergeletak di Jalan Sepi, Korban Tak Sadarkan Diri
Malah, menurutnya, kalau ada pihak yang berasumsi bahwa korban terkena seruduk tanduk kerbau atau diterkam hewan buas, itu sangat tidak mungkin, mengingat di tangan korban tidak ada tanda-tanda bekas gigitan atau cakaran.
“Kalau gigitan binatang buas, lebih tidak mungkin, karena tidak ada bekas gigitan. Yang saya lihat, itu persis seperti terpotong, karena kondisinya sangat rapi,” pungkasnya.
Berhasil disambung Sementara itu, dari Banda Aceh dilaporkan, tangan korban yang putus itu berhasil disambung kembali oleh tim medis Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh setelah menjalani operasi beberapa jam.
“Ya, Alhamdulillah, operasi tangan korban berhasil dan sudah selesai,” ujar dr Ismail Muhammad SpB saat dikonfi rmasi kemarin.
Ia menyebutkan, operasi oleh tim medis RSUZA itu berlangsung hampir enam jam atau dimulai sejak Senin (28/12/2020) pukul 23.00 WIB hingga Selasa (29/12/2020) sekira pukul 05.00 WIB.
Sejauh ini, Dokter Ismuha belum bisa memastikan apakah tangan Anna bisa kembali berfungsi atau tidak, karena, menurutnya, harus dilakukan observasi atau pemantauan beberapa hari ke depan.
“Hasilnya mulai tampak beberapa hari ke depan.
Tapi, tentu kita berharap dan berdoa tangannya bisa kembali berfungsi normal,” ujar Ismuha.
Seperti diberitakan Prohaba kemarin, seorang perawat dengan status honorer di RSUTP Abdya mengalami peristiwa putus tangan total saat ditemukan tergeletak di lintasan desa yang sepi, Senin (28/12/2020) pagi.
Penyebabnya, hingga tadi malam masih dibalut misteri.
Korban bernama Anna Mutia (28), warga Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee. Ia ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di atas permukaan jalan aspal lintasan jalan desa dari Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala, Senin (28/12/2020) pagi.
Baca juga: Warga Lhokseumawe Meninggal Tabrakan, Darah Keluar dari Hidung dan Telinga
Kondisi luka yang dialami korban cukup mengenaskan, tangan sebelah kanan putus total di bawah bahu atau di atas siku.
Potongan lengan korban yang sudah putus itu ditemukan dalam rumput pinggir jalan sebelah kanan jalan, jarak 3 meter dari tubuh korban yang tergeletak.
Petugas medis yang memberi pertolongan darurat di Ruang IGD RSUTP Abdya di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Susoh, dilaporkan tidak menemukan luka bentuk trauma tumpul pada lengan yang putus itu, melainkan bentuk luka bersih atau tidak seperti bentuk luka lazimnya yang dialami korban kecelakaan lalu lintas.
Petugas medis setempat tidak yakin peristiwa tangan putus yang dialami perawat itu disebabkan kecelakaan lalu lintas.
Anna Mutia, kata Ismuha, merupakan tanaga kontrak di RSUTP yang bertugas di ruang Rindu E atau penyakit paru.
Selama ini, Anna dikenal anak yang sopan, rajin, dan baik, tidak ada masalah dalam bekerja.
“Selama ini, dia tidak ada masalah, dan anaknya bagus (dalam bekerja), sehingga kami sangat kaget, mendengar dia tertimpa musibah seperti ini. Semoga dia bisa pulih, dan bisa kembali beraktifi tas,” pungkas Dokter Ismuha. (c50)