Tahukah Anda
Demi Efisiensi, Ahli Bikin Bahan Bakar Roket dari Mikroba di Mars
Tim ilmuwan dari Georgia Institute of Technology menemukan bahwa mikroba bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif roket untuk mendukung misi ...
PROHABA.CO - Tim ilmuwan dari Georgia Institute of Technology menemukan bahwa mikroba bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif roket untuk mendukung misi perjalanan pulang dari Mars kembali ke Bumi.
Sekitar akhir dekade nanti, sebuah roket akan lepas landas dari Mars.
Roket tersebut berisi sekitar setengah kilogram sampel geologis yang dikumpulkan oleh wahana penjelajah Perseverance NASA.
Meskipun roket hanya akan mengirimkan sampel dan wadahnya ke orbit Mars untuk diambil pesawat luar angkasa lain untuk perjalanan pulang ke Bumi, berat roket bisa mencapai sekitar 400 kg.
Dan yang mengejutkan, sebagian besar ruang digunakan untuk bahan bakar roket yang dibutuhkan untuk menuju ketinggian yang dimaksud.
Dengan patokan itu, bayangkan saja berapa banyak bahan bakar yang digunakan untuk misi-misi Mars selanjutnya di masa depan. Apalagi jika misi membawa astronaut.
Dikutip dari New Atlas, Sabtu (30/10/2021) Mars Ascent Vehicle (MAV) berawak akan membutuhkan 30 ton metana dan oksigen cair saat membawa 500 kg muatan ke orbit.
Meski dimungkinkan untuk menghasilkan oksigen cair di Mars, metana harus berasa dari Bumi.
Itu artinya muatan awal yang dibawa dari Bumi seberat 500 ton dan akan menelan biaya US$ 8 miliar (sekitar Rp 113 miliar) untuk mengangkut bahan bakar tambahan.
Untuk mengurangi biaya dan memberikan lebih banyak ruang untuk sesuatu yang lebih berharga daripada bahan bakar, tim Georgia Tech yang dipimpin Nick Kruyer ingin menggunakan cyanobakteria dan E.coli rekayasa genetika untuk menghasilkan bahan bakar alternatif yang dikenal sebagai 2,3- butanediol (CH3CHOH)2.
Baca juga: Astronom Temukan Bayi Planet
Baca juga: Astronom Temukan Planet Neraka Bersuhu 2.7000 Celsius
Selain menyediakan oksigen yang cukup untuk roket, teknik yang diusulkan juga akan menghasilkan 44 ton oksigen ekstra yang dapat digunakan untuk tujuan lain.
Lalu bagaimana teknis rencana ini akan dijalankan? Ide dasarnya, serangkaian misi akan dikirim sebelum misi utama.
Misi terdiri atas sampel mikroorganisme ditambah bahan plastik yang dibutuhkan untuk mendirikan fotobioreaktor dengan luas empat lapangan sepak bola.
Dalam reaktor ini, sinar matahari dan karbondioksida dari atmosfer akan diberikan ke cyanobacteria.
Selanjutnya akan diolah dengan enzim untuk menghasilkan gula yang akan diekstraksi ke E.coli untuk menghasilkan 2,3-butanediol dan oksigen.