Tahukah Anda

6 Fakta yang Harus Diketahui tentang Covid Varian Omicron

Omicron adalah varian virus baru penyebab Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir November 2021. Sejak pertama kali ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Sama-sama variant of concern, bukti awal menunjukkan bahwa gejala dari varian Omicron sangat berbeda dan penularannya 70 kali lebih cepat dibandingkan varian Delta. 

Lebih lanjut, dia berkata bahwa gejala varian Omicron sedikit berbeda dari sebelumnya, yakni sakit tenggorokan ringan, gatal di tenggorokan, tidak batuk, serta tidak kehilangan penciuman atau anosmia.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut gejala Omicron yang telah diamati, antara lain, batuk kering dan gatal di tenggorokan; kelelahan; hidung tersumbat; demam; mual; napas pendek atau kesulitan bernapas; serta diare

Baca juga: Cegah Penyebaran Omicron, Pemerintah Diminta Tutup Sementara Penerbangan Reguler Rute Internasional

3. Disebut "lebih ringan"

Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, laporan awal WHO menemukan bahwa varian Omicron "lebih ringan" dibandingkan varian sebelumnya.

Pasalnya, para peneliti menganalisis varian virus baru, dan melihat kasus-kasus di Afrika Selatan, di mana varian Omicron terdeteksi pertama kali menunjukkan bahwa virus ini menyebabkan penyakit tidak separah varian Delta.

Pejabat kesehatan Afrika Selatan menemukan, pasien yang dirawat di rumah sakit akibat terpapar varian Omicron 29 persen lebih sedikit dibandingkan gelombang infeksi varian Delta.

Di samping itu, Menkes Afrika Selatan juga mengatakan pada 17 Desember lalu kasus rawat inap di negara itu secara signifikan menurun.

Lalu, memasuki pekan kedua sejak virus Omicron masuk ke Afrika, kasus rawat inap tercatat kurang dari 2 persen saja.

Meski laporan ini menggembirakan, para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah varian Omicron memang "lebih ringan" atau apakah ada faktor lain, termasuk populasi usia muda di Afrika Selatan.

Dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menyadari ada varian baru Covid-19 mengatakan, gejala varian Omicron sangat ringan seperti infeksi virus umumnya.

Baca juga: Ini Jenis Masker yang Disarankan Ahli untuk Tangkal Omicron

4. Vaksin Omicron masih terus dikaji

Studi laboratorium awal menunjukkan bahwa varian Omicron mungkin resisten terhadap vaksin, meskipun tidak menghindari kekebalan vaksin secara keseluruhan.

Terkait hal ini, para ahli menilai bahwa penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan.

Di sisi lain, riset yang dilakukan di Afrika Selatan menemukan bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech 70 persen efektif mencegah rawat inap akibat infeksi varian Omicron.

Selanjutnya, data lain juga menunjukkan bawah vaksin booster dapat meningkatkan antibodi untuk mencegah paparan varian Omicron Covid ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved