Keluarga Eks Penghuni Minta Kerangkeng Dibuka Kembali
Sejak Rabu (26/1) pagi, ratusan warga berkumpul di area kerangkeng manusia yang ada di belakang rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana ...
Kami yang sembuh, ditanya mau kerja di sini atau keluar.
Tapi memang aku waktu itu milih kerja di tempat lain.
Baca juga: Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Diisi 27 Pekerja
Dan kalau soal narkoba, aku nggak mau nyentuh lagi. Cukup lah yang dulu," katanya.
4. Edianta, isu terjadi perbudakan adalah hoaks yang keji Sedangkan Edianta (28), warga Simpang Durian Mulo, Kecamatan Kuala, mengaku pernah menghuni kerangkeng pada 2017 karena sering mengkonsumsi ekstasi.
Menurutnya, pemberitaan bahwa di tempatnya sembuh dari narkoba terjadi perbudakan modern, adalah hoaks yang keji.
"Aku pengen meluruskan. Katanya ini perbudakan, makan dua kali sehari.
Saya pernah di situ tiga bulan.
Bulan aku diketemukan dengan psikolog.
Bulan kedua aku ke kebun sawit karena suntuk di dalam kereng," katanya.
Di bulan ketiga dia sudah sembuh dari narkoba.
Saat mau keluar, dia ditanya mau kerja di mana dan ditawarkan untuk kerja di pabrik.
Dia memilih kerja di pabrik. "Saya mau kerja.
Saya dikasih perumahan di pabrik. Kerja di sini. Perumahan saya di pabrik.
Perbudakan itu, logikanya gini, kalau itu ada, kenapa ini saya diberi perumahan.
Badan saya gemuk, tak ada luka-luka. Sekarang kami di sini ingin menunjukkan kebenaran yang kami rasakan ada di sini bahwa tak ada perbudakan.
Kami (rehab) di sini karena tak ada duit. Untuk yang legal kita tahu perbulan berapa. Di sini free," katanya.(kompas.com)
Baca juga: Kasus Penjara Manusia di Rumah Bupati Langkat Harus Diusut Tuntas
Baca juga: Disjoki Indah Sukmadani Dikabarkan Tewas dalam Bentrokan di Sorong
Baca juga: Guru SD Hukum Belasan Muridnya Makan Sampah