Tahukah Anda
Tujuh Fakta Deltacron, dari Potensi Bahaya hingga Tingkat Penularannya
Deltacron adalah varian baru Covid-19 yang mengandung elemen Delta dan Omicron. Dengan kata lain, Deltacron mengandung gen dari kedua varian ...
Pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove dalam konferensi pers WHO pada Rabu (10/3/2022) mengatakan, meskipun tingkat deteksinya masih sangat rendah, saat ini di banyak negara para ilmuwan sudah melaporkan dan sedang mengawasi lebih lanjut terkait hibrida virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, tepatnya rekombinan antara varian Delta dan Omicron.
“Ini sudah bisa diduga, apalagi dengan sirkulasi (varian) Omicron dan Delta yang intens ini,” katanya.
Hal ini pun ditambahkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker), Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD, KHOM dalam akun Twitter resminya.
Prof Zubairi menjelaskan, Deltacron ini bisa muncul ketika seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian bereplikasi bersama.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Gabungan Varian Delta dan Omicron
3. Sudah ada bukti kuat
Dr Nguyen membagikan temuannya ini di forum online bernama cov-lineages, di mana para ilmuwan saling membantu melacak varian baru.
“Ada banyak bukti yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa itu nyata,” jelasnya.
Pembenaran bahwa adanya rekombinan antara varian Delta dan Omicron ini pun ditambahkan oleh ahli virus di Institut Pasteur di Paris, Dr Etienne Simon.
Simon menyampaikan bahwa dari apa yang dilaporkan atau diunggah oleh Dr Nguyen, mereka pun bergegas untuk memeriksa ulang kecurigaan tersebut.
“Dan ya, kami dengan cepat mengonfirmasi bahwa memang begitu,” kata Simon.
Bahkan mereka menemukan lebih banyak sampel virus rekombinan sejak itu, dan telah dipelajari lebih jauh di laboratorium dalam bentuk sampel beku.
4. Apakah Deltacron lebih berbahaya?
Dr Etienne Simon Loriere dari Institut Pasteur mengatakan, memang banyak pemikiran bahwa hibrida atau rekombinan antara Delta dan Omicron terdengar sangat menakutkan.
Namun, ada banyak alasan untuk tidak perlu panik. “Ini bukanlah suatu kekhawatiran baru,” katanya.
Rekombinasi ini dikatakan Simon memang sangat jarang terjadi.
Baca juga: Para Ilmuan Mengawasi Dua Sub-Varian Baru Omicron Yang Dilacak di Polandia