Tahukah Anda

Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Gabungan Varian Delta dan Omicron

Para ilmuwan French Pasteur Institute, Prancis, mengatakan sudah mengidentifi kasi adanya infeksi gabungan antara varian Delta dan Omicron ...

Editor: Muliadi Gani
Free/crowf
ILUSTRASI Covid-19 varian Delta Plus 

PROHABA.CO - Para ilmuwan French Pasteur Institute, Prancis, mengatakan sudah mengidentifi kasi adanya infeksi gabungan antara varian Delta dan Omicron.

Mereka juga yakin telah berhasil menemukan bukti kuat terkait gabungan kedua virus yang dijuluki ‘Deltacron’ ini.

Sekelompok ilmuwan tersebut juga menunjukkan data serta analisis yang mengonfi rmasi munculnya virus rekombinan atau gabungan yang diturunkan dari garis keturunan GK/AY.4 varian Delta, dan GRA/ BA.1 varian Omicron.

Menanggapi temuan bukti awal terkait adanya gabungan Delta dan Omicron, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, pihaknya masih terus mengawasi segala potensi dari dua varian virus corona.

WHO pun tengah melakukan berbagai penelitian agar lebih memahamitingkat keparahan dan penularannya, dari gabungan virus dimaksud.

Dilansir dari Live Mint, Rabu (9/3/2022) Ahli Epidemiologi Penyakit Menular, Maria Van Kerkhove menuturkan bahwa dirinya sudah menduga keberadaan gabungan dua varian virus.

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Epidemiolog Ingatkan Penularannya Jauh Lebih Cepat dari Varian Delta

Terlebih di tengah lonjakan kasus varian Delta dan Omicron yang signifi kan.

Oleh karenanya, WHO kini sedang melacak dan mendiskusikan temuan itu.

Van Kerkhove pun mencatat sejauh ini belum ada perubahan yang diamati dalam tingkat keparahan dan penularannya disebabkan gabungan virus.

Namun demikian, beberapa penelitian maupun pengujian terhadap virus masih dilakukan.

WHO juga sempat menyebut soal fenomena ‘Deltacron’, hanyalah sebuah istilah yang tidak mengartikan adanya infeksi gabungan Delta dan Omicron.

“Bahkan, yang kami pikirkan itu (Deltacron) akibat pencemaran yang terjadi selama proses sequencing (pengurutan virus),” papar Van Kerkhove.

Baca juga: Para Ilmuan Mengawasi Dua Sub-Varian Baru Omicron Yang Dilacak di Polandia

Kemudian dia mengonfi rmasi kembali pernyataannya dengan mengatakan, kemunculan ‘Deltacron’ mungkin saja dapat terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan varian SARS-CoV-2 yang berbeda.

Pimpinan teknis Covid-19 WHO itu juga mencontohkan adanya infeksi dua virus secara bersamaan atau koinfeksi, di mana orang yang terinfeksi influenza juga terpapar Covid-19 selama pandemi ini.

Temuan awal Deltacron Menurut tim ilmuwan, gabungan virus corona yang baru diidentifikasi ini telah ditemukan di beberapa wilayah Prancis dan menyebar sejak awal Januari 2022.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved