Tahukah Anda

Tujuh Fakta Deltacron, dari Potensi Bahaya hingga Tingkat Penularannya

Deltacron adalah varian baru Covid-19 yang mengandung elemen Delta dan Omicron. Dengan kata lain, Deltacron mengandung gen dari kedua varian ...

Editor: Muliadi Gani
SHUTTERSTOCK/IMILIAN
ILUSTRASI varian baru virus corona Perancis. Di tengah menghadapi gelombang Covid-19 ketiga, Perancis terapkan lockdown ketat setelah lonjakan kasus Covid-19 terjadi di negara ini. 

7. Tingkat penularan

Prof Zubairi menjelaskan bahwa saat ini hanya sedikit data terkait rekombinan virus Deltacron, dan ini belum bisa dijadikan landasan atau digunakan untuk mengukur apakah kita perlu khawatir atau tidak perlu khawatir.

Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi.

"Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian Omicron.

Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," tegasnya.

Dr Jaffrey Barret, yang sebelumnya memimpin inisiatif genomik Covid-19 di Welcome Trust Sanger Institute mengatakan, varian rekombinan sebenarnya tidak jarang terjadi dan Deltacron bukanlah yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir dalam kasus penyakit Covid-19 ini.

“Ini terjadi setiap kali kita berada di periode transisi dari satu varian dominan yang lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah, tetapi tidak jauh lebih dari itu,” kata Barret dikutip dari The Guardian.

“Kita perlu mengawasi perilaku (infeksi Deltacron) dalam hal penularan ini dan kemampuannya untuk melarikan (menghindari) diri dari perlindungan kekebalan tubuh kita yang diinduksi vaksin,” tambahnya. (Kompas.com)

Baca juga: Ada Negara Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Baca juga: Senyawa Alga Cokelat untuk Antivirus SARS-CoV-2

Baca juga: Virus NeoCov Diklaim Ilmuwan sebagai Varian Covid Baru

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved