Luar Negeri
Pilpres Perancis: Macron Menang dan Kembali Pimpin Paris
Calon presiden (capres) petahana Emmanuel Macron mengalahkan kandidat sayap kanan Marine Le Pen dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Perancis ...
PROHABA.CO, PARIS - Calon presiden (capres) petahana Emmanuel Macron mengalahkan kandidat sayap kanan Marine Le Pen dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Perancis putaran kedua pada Minggu (24/4).
Pendukungnya bersorak gembira saat hasil polling menunjukkan Macron meraup 58,5 persen suara melalui layar raksasa di taman Champ de Mars dekat Menara Eiffel.
Para pemimpin di Berlin, Brussel, London dan sekitarnya menyambut baik kemenangan Macron atas Le Pen, sebagaimana dilansir Reuters.
Dalam pidato kemenangannya, Macron mengaku bahwa banyak yang memilihnya karena hanya ingin agar Le Pen tidak menang.
“Banyak orang di negara ini memilih saya bukan karena mereka mendukung ide-ide saya, tetapi untuk menghindari ide-ide sayap kanan,” kata Macron.
Baca juga: Rusia Hancurkan Gudang Senjata Ukraina di Odessa
Dia berterima kasih kepada mereka yang memilihnya dan dia memiliki utang budi kepada mereka di tahun-tahun mendatang.
“Tidak seorang pun di Perancis akan ditinggalkan di pinggir jalan,” tutur Macron dalam pesan yang telah disebarkan oleh para menteri senior.
Dua tahun gangguan akibat pandemi dan lonjakan harga energi yang diperburuk oleh perang Ukraina melambungkan masalah perekonomian menjelang pilpres.
Meningkatnya biaya hidup juga menjadi beban yang meningkat bagi orang-orang termiskin di “Negeri Anggur”.
Le Pen, yang sempat menempel ketat Macron dalam jajak pendapat, dengan cepat mengakui kekalahannya.
Tetapi, dia bersumpah untuk terus berjuang melalui pemilihan parlemen pada Juni tahun ini.
Baca juga: Jual NFT Hasil Rontgen Korban Penembakan, Kini Dokter di Prancis Harus Berurusan dengan Hukum
“Saya tidak akan pernah meninggalkan Prancis,” ujar Le Pen kepada para pendukung yang meneriakkan namanya.
Le Pen menginginkan aliansi nasionalis dalam sebuah langkah yang meningkatkan prospek dia bekerja dengan saingan sayap kanan seperti Eric Zemmour dan keponakannya, Marion Marechal.
Di Luar Perancis, kemenangan Macron disambut dengan gembira oleh beberapa negara di Eropa yang tidak ingin kandidat sayap kanan memegang kendali di Paris.
“Bravo Emmanuel. Dalam periode yang bergejolak ini, kita membutuhkan Eropa yang solid dan Perancis yang benar-benar berkomitmen untuk Uni Eropa yang lebih berdaulat dan lebih strategis,” tulis Presiden Dewan Eropa Charles Michel, di Twitter.