Tahukah Anda

Ini Dampak Buruk Perang Nuklir Terhadap Bumi

Para ahli memprediksi perang nuklir paling tidak punya lima dampak terhadap Bumi jika terjadi. Hal itu diketahui dari sebuah studi empat ilmuwan ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO OLEH PHIL HATCHER-MOORE/NATIONALGEOGRAPHIC
Berik Syzdykov, 38 merupakan korban uji coba Nuklir di era UniSoviet. Berik terlahir cacat setelah ibunya yang sedang hamil terkena radiasi dari ledakan uji coba nuklir yang dilakukan oleh Uni Soviet di tempat uji coba Semipalatinsk di Kazakhstan. 

PROHABA.CO - Para ahli memprediksi perang nuklir paling tidak punya lima dampak terhadap Bumi jika terjadi.

Hal itu diketahui dari sebuah studi empat ilmuwan Amerika Serikat (AS) pada 2014.

Hasil penelitian mereka dipublikasikan pada Februari 2014 dengan judul Multidecadal Global Cooling and Unprecedented Ozone LossFollowing a Regional Nuclear Conflict.

Empat ilmuwan AS itu adalah Michael J. Mills, OwenB. Toon, Julia Lee-Taylor, dan Alan Robock.

Para ahli tersebut menggunakan metode yang disebut Earth System Model yangdi atmosfer, pergerakan samudera, dan komponen daratan dan es di laut yang saling berinteraksi.

Kemudian mereka mensimulasikan andai perang terjadi antara India dan Pakistan.

Masing-masing negara menggunakan 50 senjata nuklir seukuran dengan yang digunakan di bom Hiroshima (1945).

Baca juga: Rusia Simulasikan Serangan Nuklir Melenyapkan Inggris

Para ahli tersebut lalu menggunakan apa yang disebut dengan versi pertama dari NCAR’s Community Earth System Model (CESM1) untuk menganalisa dampaknya ke daratan.

Sementara, untuk dampak ke atmosfer, mereka memakai model Whole Atmosphere Community Climate versi 4 (WACCM4).

Model WACCM lalu dipasangkan dengan Community Aeorosol and Radiation Model for Atmospheres (CARMA3).

Model ini digunakan untuk memperlakukan aerosol karbon hitam (BC).

Dari hasil penelitiannya, para ahli itu menyimpulkan ada empat dampak dari penggunaan senjata nuklir terhadap Bumi.

Mengutip Fast Company, dampak pertama adalah lima megaton asap akan memenuhi langit.

Alhasil, muncul yang disebut sebagai musim dingin nuklir.

Baca juga: Janjikan Pekerjaan, Eks Pegawai PDAM Rugikan Korban Miliaran

Setelah satu tahun dari perang itu, temperatur rata-rata permukaan bumi akan turun dua derajat.

Kemudian setelah lima tahun, Bumi akan lebih dingin tiga derajat dari sebelumnya.

20 tahun berjalan, temperaturnya akan lebih hangat satu derajat di bawah temperatur sebelum perang nuklir itu.

Penurunan temperatur tersebut mungkin menguntungkan mengingat isu pemanasan global.

Akan tetapi, penurunan itu berarti minimnya curah hujan.

Setelah lima tahun ledakan, curah hujan akan berada di angka 91 persen dari level saat ini.

Kemudian 26 tahun setelahnya penduduk Bumi akan melihat curah hujan 4,5 persen lebih sedikit daripada saat sebelum perang.

Baca juga: Nora Alexandra Ungkap Rencana Program Bayi Tabung

Hal itu tentu berdampak kepada persediaan air di seluruh dunia. Bisa jadi, kekeringan massal akan terjadi.

Dua dampak lainnya yakni musim panen akan lebih pendek 10 hingga 40 hari daripada sebelumnya.

Alhasil, penduduk Bumi akan mengalami kelaparan.

Terakhir , lapisan ozon akan hilang karena radiasi.

Lapisannya akan 25 persen lebih tipis untuk lima tahun pertama setelah perang

. Setelah 10 tahun, lapisan itu akan pulih sedikit namun tetap 8 persen lebih tipis dari saat normal.

Akibatnya, risiko kanker kulit dan kulit terbakar meningkat.

(CNN Indonesia)

Baca juga: Wanita di Jambi Nikah Sesama Jenis, Sadar setelah 10 Bulan, Pelaku Ngaku Dokter

Baca juga: Ayah di Taput Tega Rudapaksa Anak Tirinya hingga Melahirkan, Korban Diancam

Baca juga: Telepon Putin, Xi Jinping Tegaskan China Dukung Rusia

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved