Penembakan Polisi
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP di Rumah Kadiv Propam Polri, Lokasi Tewasnya Brigadir Yosua
Peristiwa meninggalnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah petinggi Polri, masih menyisakan tanda tanya.
Dijelaskan Ramadhan, baku tembak antara Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat dengan Bharada E diawali dari teriakan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir istri Kadiv Propam.
Baca juga: Polisi Usut Penembakan Penjaga Toko Kelontong
Sedangkan Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.
Digambarkan Ramadhan, istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J memasuki kamar pribadinya.
Bukan hanya itu, Brigadir J juga disebut melecehkan istri Kadiv Propam dan menodongkan senjata.
3 HP Yosua Hilang, HP Keluarga Diretas
Kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo menuai sorotan.
Terakhir, keluarga Brigadir J mengaku ponselnya diretas oleh orang tak dikenal.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto meminta agar keluarga Brigadir J mendapatkan pendampingan hukum dari lembaga yang berkompeten.
Baca juga: Dua Polisi Diduga Terlibat Penembakan Bidan
"Keluarga korban memang butuh pendampingan hukum dari lembaga yang berkompeten," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).
Apalagi, kata Bambang, rumah keluarga Brigadir K juga digeruduk oleh sejumlah polisi. Hal inilah yang membuat pihak keluarga harus mendapatkan pendampingan hukum.
"Iya, jadi harus dikasih pendampingan hukum," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menimbulkan sejumlah tanda tanya bagi keluarganya di Jambi.
Setelah sejumlah keluarga mempertanyakan keberadaan barang bukti di lokasi kejadian, dan barang-barang milik pribadi korban, kali ini 3 handphone keluarga inti korban diduga diretas.
Samuel ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat menjelaskan, sejak Senin 11 Juli 2022 malam, usai prosesi pemakaman, sejumlah HP keluarga inti diduga diretas.
Handphone Ibu, dan kakak kandung sulung korban tidak dapat digunakan untuk mengakses media sosial dan WhatsApp.
Baca juga: Presiden Minta Kapolri Tindak Tegas Pelaku Penyalahgunaan Pinjol
"Ya terakhir tadi malam masih bisa dipakai, pas pagi sudah tidak bisa lagi," kata Samuel, Selasa (12/7/2022).
Namun, saat Tribunjambi.com dan sejumlah awak media sedang berada di rumah duka, handpohone adik dari korban juga kembali tidak bisa difungsikan, untuk mengakses WhatsAap dan media sosial lainnya.
"Iya, ini barusan sudah tidak bisa difungsikan lagi," kata seorang keluarga, memberitahu ke sejumlah awak media.
Samuel juga mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga masih mempertanyakan keberadaan 3 unit handphone anaknya itu.
"HP anak saya ada 3, sampai sekarang tidak dikembalikan dan mereka bilang tidak menemukan HP," tukas Samuel.(Tribunjambi/Tribunnews.com/Igman Ibrahim/TribunJatim/kompas.com)
Baca juga: Dijambret di Medan, Warga Bandung Menelepon Wakapolri
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Lagi, Polisi Olah TKP di Lokasi Tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat, Ada Janggal di Rumah Jenderal?,