Kasus
Komnas HAM Temukan Jam Kematian Brigadir J
Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam mengatakan, setidaknya pihaknya sudah memiliki kunci pengungkapan peristiwa, yaitu kronologi penembakan
"Jadi, di lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari kanan dan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang dan meninggalkan luka dan memar," ucap dia.
Lebih dari satu orang
Kamaruddin juga menduga, pembunuhan berencana itu dilakukan lebih dari satu orang.
Dia lantas membeberkan dugaan peran-peran yang "dimainkan" oleh para eksekutor Brigadir J.
“Oleh karena itu, kami makin yakin tindak pidana ini terencana oleh orang-orang tertentu dan tidak mungkin satu orang karena ada yang berperan pakai pistol, ada yang menjerat leher, ada yang pakai senjata tajam, dan sebagainya,” ujar dia.
Temukan rekaman CCTV
Sementara itu, pihak Polri menyatakan, tim penyidik sudah menemukan rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) yang bisa mengungkap kasus kematian Brigadir J.
"Tim ini bekerja maksimal. Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini," kata Kepala Divisi Humas (Kadiv Humas) Polri, Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Divhumas Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Ekses Tewasnya Brigadir J, Sejumlah Perwira Polri Dicopot dari Jabatannya
Dedi mengatakan, rekaman CCTV itu sedang didalami oleh Tim Khusus (Timsus) Polri dan akan dibuka kalau seluruh rangkaian proses penyidikan oleh timsus sudah selesai.
"Jadi, dia tidak sepotong-sepotong, juga akan menyampaikan secara komprehensif apa yang telah dicapai Timsus yang ditentukan bapak Kapolri," kata Dedi.
Menurut dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat terkait perkara itu.
"Juga komitmen dari pimpinan Polri dalam rangka menjaga independensi, transparan, dan akuntabel, tim menunjukkan kinerjanya yang maksimal," ucap Dedi.
Terkait kasus ini, Kapolri telah menonaktifkan Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri, Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto.
Sementara itu, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Polri harus serius mengusut kasus ini dan mengungkapkan apa pun hasilnya ke publik, tanpa perlu ditutup-tutupi.
(Kompas.com)
Baca juga: Presiden Jokowi Ingatkan Kembali Agar Polisi Terbuka Ungkap Kasus Penembakan Brigadir J
Baca juga: Berusia 34 Tahun, Marcelo Masih Diincar Klub Elite Liga Italia
Baca juga: Kabel Listrik PLN di Aceh Jaya Diduga Dijarah Maling, Pelaku Sangat Profesional