Luar Negeri
Rusia Tuding AS Terlibat Langsung Perang Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia menuding Amerika Serikat (AS) "terlibat langsung" dalam perang di Ukraina, dan telah menyampaikan informasi intelijen ...
“Pasokan senjata tidak hanya disertai dengan instruksi tentang penggunaannya, tetapi dalam hal ini mereka melakukan fungsi penembak dalam bentuknya yang paling murni.”
Serangan balik AS telah memberikan Ukraina 16 sistem Himars sejauh ini.
Empat lagi tiba minggu ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji senjata itu, karena memperlambat kemajuan Rusia di timur dan selatan dan menimbulkan kerusakan signifikan pada operasi musuh.
Artileri superior yang dipasok AS kemungkinan akan memainkan peran kunci dalam kemungkinan serangan balik Ukraina untuk merebut kembali kota selatan Kherson, yang direbut Rusia pada hari-hari pertama invasi.
Dalam beberapa hari terakhir Rusia telah mentransfer pasukan dan peralatan ke front selatan untuk menopang pertahanannya.
Baca juga: Presiden Amerika Serikat Mengumumkan akan Menghentikan Impor SDA dari Rusia
Baca juga: Thalita do Valle, Wanita Brasil Petempur Bayaran Tewas di Kharkiv Ukraina
Moskwa mengklaim serangan Himars menewaskan 53 tahanan perang Ukraina dan melukai 73 lainnya pekan lalu, di sebuah penjara yang dioperasikan Rusia dekat Olenivka di wilayah Donetsk.
Kyiv mengatakan Rusia membunuh para tahanan dari resimen Azov, yang ditangkap pada Mei di Mariupol.
Pada Selasa (2/8), resimen tersebut meminta departemen luar negeri AS untuk mengakui Rusia sebagai "negara teroris".
“Rusia telah membuktikan status ini dengan tindakan sehari-harinya selama bertahun-tahun.
Tentara dan layanan khusus melakukan kejahatan perang setiap hari," katanya mengklaim para pejuangnya adalah korban dari "eksekusi publik" Moskwa.
Pada Senin (2/8) Institut Studi Perang menerbitkan sebuah laporan yang menyimpulkan pasukan Rusia berada di balik ledakan penjara.
Dikatakan bahwa citra satelit sangat mengindikasikan "serangan presisi atau pembakar atau bahan peledak yang ditanam secara internal" yang menyebabkan ledakan itu.
(kompas.com)
Baca juga: Donald Trump Sebut Joe Biden Tidak Bisa Hentikan Krisis Ukraina, Ini Alasan Dibaliknya
Baca juga: Rusia Mundur dari Pulau Ular, Ukraina Bisa Ekspor
Baca juga: Iriana Temani Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Disebut Pendamping Sejati