Momen Haru, Samuel Hutabarat Gantikan Almarhum Brigadir J Anaknya yang Wisuda Hari Ini

Samuel Hutabarat ayah Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J tak mampu menahan sedih dan tangisnya, saat menerima gelar sarjana bagi anaknya

Editor: Misran Asri
Tribunjambi/istimewa
Samuel Hutabarat ayah dari Brigadir Yosua sebelum menghadiri wisuda anaknya di Universitas Terbuka. 

Samuel Hutabarat ayah Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J tak mampu menahan sedih dan tangisnya, saat menerima gelar sarjana bagi anaknya yang sudah almarhum.

PROHABA.CO - Samuel Hutabarat ayah Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J tak mampu menahan sedih dan tangisnya, saat menerima gelar sarjana bagi anaknya yang sudah almarhum, Selasa (23/7/2022).

Para udangan pun tak kuasa menahan air matanya sambik tetap memberi tepuk tangannya bagi Samuel Hutabarat sang ayah yang menerima gelar sarjana bagi anaknya.

Brigadir J lulus dari Universitas Terbuka, Pamulang, Tangerang Selatan dengan IPK 3,28.

Diketahui sebelumnya bahwa sang ayah sempat terkendala biaya untuk menghadiri wisuda untuk almarhum Brigadir J. Namun, akhirnya impian untuk bisa menghadiri upacara wisuda Yosua Hutabarat di Universitas Terbuka, Pamulang, Tangerang Selatan, dapat diwujudkan.

Dalam momen itu, Samuel Hutabarat menggantikan Brigadir J menerima ijazah.

Samuel Hutabarat berangkat dari Jambi didampingi Kuasa Hukum Ramos Hutabarat, serta 2 orang perwakilan dari Universitas Terbuka (UT) Jambi.

Sampai saat, proses wisuda masih berlangsung, dan sejumlah media masih menunggu wawancara dengan Samuel Hutabarat.

Baca juga: Hadiri Wisuda Brigadir J, Tangis Samuel Pecah Diikuti Rektor hingga Wisudawan Lain

Baca juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ada 5 Luka Tembak, Dua di Tempat Fatal

Baca juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ada 5 Luka Tembak, Dua di Tempat Fatal

Diketahui Brigadir J semasa hidupnya merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka Jambi sejak tahun 2015.

Yosua lulus dengan nilai memuaskan, yakni IPK mencapai 3,28.

Ayah Joshua Samuel Hutabarat
Samuel Hutabarat ayah Brigadir Yosua foto bersama Dekan Fisip UT Jakarta Dr Sofjan Arifin, menjelang wisuda, Selasa (23/7/2022) (Tribun Jambi)

Karena nilainya bagus, Brigadir J atau Yosua diundang untuk menjalani wisuda di pusat.

Sayang Brigadir J tak lagi dapat menerima sendiri gelar sarjananya, sang ayah yang kemudian mewakili.

Ucapan selamat untuk Brigadir J pun mengalir di media sosial pasca wisuda Universitas Terbuka hari ini.

Salah satunya diunggah oleh akun TikTok @yoshmanalu3.

"Hari ini engkau telah menerima gelar sarjanamu bang Brigadir Yosua Hutabarat.

Baca juga: Putri Candrawathi Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Brigadir J

Yosua Hutabarat sarjana hukum dengan IPK 3,28," tulisnya.

Detik-detik Samuel bertolak ke Jakarta juga sempat muncul dalam berita Kompas TV pada Senin 22 Agustus 2022.

Samuel berangkat ke Jakarta didampingi tim kuasa hukum dan perwakilan dari Universitas Terbuka Jambi.

Sementara biaya keberangkatannya telah ditanggung oleh pihak universitas.

Samuel mengatakan, Yosua selama ini kuliah di Universitas Terbuka (UT) dengan Jurusan Ilmu Hukum.

"Dia mulai kuliah di UT dari tahun 2015, seharusnya memang 2019 sudah harus selesai. Tapi berhubung karena dimasa tugasnya dia sering BKO, ke Papua ntah kemana jadi itulah yang membuat terhalang cepat mengambil sarjana.

Samuel mengaku wisuda almarhum anaknya dikabarkan oleh UT Jambi.

Baca juga: Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

Dirinya berangkat ke Jakarta didampingi 2 orang utusan UT Jambi dan kuasa hukum Ramos Hutabarat.

Samuel mengaku terharu atas perjuangan anaknya.

Ia menyebut anaknya mencapai cita-citanya, namun harus menerima kehendak Tuhan memanggil anaknya duluan.

"Maknanya bagi kami orangtua sangat terharu, inilah perjuangan anak kami dan kami orangtua melihat anak tercapai cita-cita anak.

Tapi, kehendak Tuhan lain, sebelum dia menerima ijazahnya dia sudah lebih dulu dipanggil Tuhan.

Ini momen yang sangat mengharukan," kata Samuel dengan lesu.

Ia pun enggan menanggapi hukum di Indonesia, Samuel berharap hukum berjalan seadil-adilnya.

"Kalau untuk dunia hukum saya kurang paham, kiranya hukum itu berjalanlah seadil-adilnya," tutur Samuel.

Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Laporkan Putri Candrawathi soal Laporan Palsu Pelecehan Seksual

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Isu Otak Pindah ke Perut, Luka Fatal di Kepala, Ini 6 Poin Penting

Hasil autopsi kedua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J akhirnya dirilis.

Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) telah menyampaikan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J pada Senin (22/8/2022).

Ada sederet poin penting terkait hasil autopsi kedua ini.

Ketua PDFI Ade Firmansyah mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan forensik dengan sebaik-baiknya.

''Dengan keilmuan forensik, baik autopsi, pemeriksaan penunjang, pencahayaan, dan mikroskopik,'' ujar Ade Firmansyah.

Menurut dia, hal itu telah disampaikan ke Bareskrim Polri dan diharapkan bisa perkuat penyidikan kasus kematian Brigadir J.

Baca juga: Kabareskrim Indikasikan Tak ada Pelecehan Saat Brigadir J Ditembak

Pihaknya klaim bekerja secara independen dalam menganalisa jenazah Brigadir J. Sebaliknya, tim dokter bekerja tidak berada dalam tekanan pihak manapun.

Vera dan Brigadir J pacaran selama 8 tahun, dan berencana menikah setelah sang Brigadir naik pangkat

"Informasi yang kami bisa sampaikan secara lengkap gunakan alat forensik terbaik. Kami yakinkan kami bersifat independen dan tak dipengaruhi apapun, tidak ada tekanan, kami kerja leluasa dalam kurun waktu empat minggu," tukas dia.

Berikut 6 poin penting hasil autopsi ulang seperti dirangkum Tribunnews.com dari penjelasan Ketua PDFI Ade Firmansyah:

1. Tidak ada organ tubuh yang hilang

Ade Firmansyah menegaskan bahwa tidak ada organ tubuh jenazah Brigadir J yang hilang.

''Yang jelas tidak ada organ tubuh yang hilang dan semua sudah dikembalikan ke jenazah,'' kata Ade.


2. Tidak ada bekas luka kekerasan

Ade Firmansyah mengatakan hasil autopsi menunjukan tidak ada tanda-tanda kekerasan selain tembakan senjata api di tubuh Brigadir J.

Baca juga: Ferdy Sambo Bertengkar dengan Istri di Magelang, Setelah Itu Bunuh Brigadir J

"Semua tempat-tempat dari informasi keluarga yang diduga ada tanda kekerasan kami pastikan nggak ada tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban," kata Ade Firmansyah.

3. Luka fatal di kepala dan dada

Ade menjelaskan juga bahwa ada dua luka fatal yang didapati di tubuh Brigadir J, yakni luka tembakan di bagian dada dan kepala

“Ada dua luka yang fatal, yaitu luka di daerah dada dan kepala. Itu sangat fatal.”

Soal luka di jari tangan Brigadir J, kata Ade, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa luka tersebut adalah luka yang diakibatkan dari lintasan anak peluru yang ditembakkan ke arah tubuh Brigadir J.

4. Jarak tembak

Lalu berapa jarak tembaknya?

''Jarak tembak kamu tidak bisa melihat lagi sebab ciri ciri luka bentuknya pasti saat autopsi pertama sudah dibersihkan,'' kata dia.

Terkait luka lain dalam bentuk lecet kelim, Ade mengatakan bahwa pihaknya sudah tidak dapat melakukan pemeriksaan lagi karena kondisi jenazah sudah dibersihkan pada saat autopsi pertama.

Dengan demikian, tim forensik tidak dapat memperkirakan sebagai luka tembak jarak jauh atau jarak dekat.

Baca juga: Komnas HAM: Ferdy Sambo Akui Rencanakan Pembunuhan Brigadir J dan Atur Soal Obstruction of Justice

5. Peluru bersarang di tubuh

Dijelaskan bahwa hasil autopsi kedua memperlihatkan ada lima luka tembak mauk dan empat luka tembak keluar.

Dia membeberkan bahwa dokter forensik hanya menemukan lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar di jenazah Brigadir J.

"Kita melihat bukan arah tembakan tapi masuknya anak peluru ada 5 luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar," jelasnya.

''Artinya satu tembakan bersarang (di tubuh korban),'' kata dia.

Ade membenarkan adanya satu peluru yang bersarang di tubuh Brigadir J yang terletak di dekat tulang belakang.

"Sesuai trajectory-nya (alur lintasan anak peluru), kita bisa tentukan, ada yang bersarang di dalam tubuh.

"Yang bersarang di tulang belakang, di dekat tulang belakang," kata Ade.

Ade menegaskan, dokter forensik akan menjelaskan hasil autopsi kedua Brigadir J di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J mendatang.

6. Isu 'otak pindah ke perut'

Ade Firmansyah menjawab pertanyaan wartawan soal penjelasan kuasa hukum Brigadir J bahwa di tubuh jenazah ditemukan 'turunnya otak ke perut'.

"Kita semua berdasarkan apa yang didapatkan pada tubuh korban, itu yang jelas sudah dikembalikan kepada tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran atau apa, karena banyak luka-luka di tubuh korban," kata Ade.

Menurut dia, tidak ada organ tubuh jenazah Brigadir J yang hilang.

''Dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah," kata dia.

Ia juga menerangkan, perbedaan hasil autopsi pertama dengan autopsi kedua akan terlihat ketika persidangan.

Namun ia memastikan pada autopsi kedua jenazah ajudan Ferdy Sambo itu dokter forensik masih dapat memastikan luka tembak masuk maupun luka tembak keluar.

"Yang jelas kami melihat, bahwa pada autopsi kedua ini luka-luka yang ada itu jelas masih bisa kami identifikasi, baik itu sebagai luka tembak masuk, maupun ada yang sebagai luka tembak keluar," kata Ade.

Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi ulang jenazah Brigadir J dilakukan atas permintaan keluarga yang merasa ada yang janggal dengan kematian Brigadir J.

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak kerap memperlihatkan dugaan luka akibat penganiayaan terhadap Brigadir J.

Bahkan, kata dia, jenazah Brigadir J ditemukan otak pindah ke perut.

Brigadir J tewas dibunuh di rumah dinas Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren III Jakarta pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Ada 3 Dugaan Motif Pembunuhan Brigadir J

Baca juga: Mahfud Sebut Motif Sambo Bunuh Brigadir J Sensitif, Hanya Boleh Didengar Orang Dewasa

Sejauh ini, polisi telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J yaitu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf (sopir/ART) dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.(Tribun Jambi/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Momen Saat Samuel Hutabarat Hadiri Wisuda Almarhum Brigadir Yosua di Universitas Terbuka,

Baca juga: Ketua Kompolnas Benny Mamoto Disorot, Pernah Nyatakan tak Ada Kejanggalan di Kematian Brigadir J

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved