Perbudakan seks

Anak-anak di Bolaang Mongondow Jadi Korban Perbudakan di Lokasi Berkedok Panti Asuhan

Miris, kisah pilu dan sedih dialami sejumlah anak-anak di sebuah lokasi berkedok panti asuhan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Editor: Misran Asri
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi - Miris, kisah pilu dan sedih dialami sejumlah anak-anak di sebuah lokasi berkedok panti asuhan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. SHUTTERSTOCK Ilustrasi rudapaksa terhadap gadis. 

“Kalau kami yang perempuan sedang mandi, dia meminta agar pintunya tidak ditutup, lalu dia melihat kami mandi," katanya.

Satryano Pangkey mengatakan, jumlah anak yang tinggal di panti asuhan itu per tahun 2021 berkisar 46 anak, dengan mayoritas anak perempuan.

Panti asuhan tersebut sudah ada sejak belasan tahun yang lalu, dan masih beroperasi hingga hari ini.

Menurut Satryano, besar kemungkinan masih ada korban lain yang enggan bersuara.

Keluarga mereka masih menutupi, bahkan ada yang memilih keluar dari desa untuk menghindar dari musibah yang lebih pelik.

Beberapa tahun lalu ada juga anak lain yang sempat melaporkan sebagai korban kekerasan seksual ke Polres Bolaang Mongondow, tapi sama, hasilnya nihil.

Laporan tidak diproses.

Baca juga: Permendikbud 30/2021 dan Kekosongan Hukum bagi Korban Pelecehan Seksual

Korban yang melapor saat itu belum diketahui kabarnya sekarang.

 

Kisah Sedih Bunga, Yatim Piatu, Diduga Dilecehkan di Panti Asuhan Bolmong, Nyaris Bunuh Diri

Di usianya yang ke-14, Bunga (bukan nama sebenarnya, -red), ditinggal sang ibu.

Ibunya meninggal, menyusul ayah Bunga yang sudah meninggal 5 tahun sebelumnya.

Bunga pun menjadi yatim piatu.

Suratan takdir membawanya tinggal di sebuah panti asuhan di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Dirawat di panti asuhan itu, keluarga yang masih tersisa punya harapan besar pada Bunga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved